Cilacap, Gatra.com – Petani di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berpotensi mencetak sawah baru di lahan timbul atau sedimentasi Laguna Segara Anakan. Terkini, ribuan hektare sawah baru telah berproduksi di kawasan yang sebelumnya merupakan perairan laguna.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Cilacap, Sigit Widayanto mengatakan, berdasar data tahun 2018, luasan sawah baku di Laguna Segara Anakan adalah 1.167,42 hektare. Akan tetapi, secara faktual, sawah di kawasan Laguna ribuan hektare lebih luas dari yang tercatat.
Menurut dia, dalam data luasan sawah baku tersebut Desa Ujung Gagak Kecamatan Kampunglaut menjadi desa yang memiliki sawah terluas, mencapai 600 hektare lebih. Sawah juga ada di Desa Klaces dan Grugu.
Adapun satu desa lainnya, yakni Ujungalang tak tercatat ada sawah baku. Namun, faktanya hanya di Desa Ujungalang saja ada sawah dengan luasan lebih dari 1.000 hektare. “Di data luasan sawah baku tidak ada sawah di Ujungalang. Tapi kenyataannya di sana ada sawah cukup luas. Sekitar 1.000 hektare lebih,” katanya.
Menurut dia, warga di Kampunglaut dan sekitarnya terus mencetak sawah baru, meski berstatus bukan sawah. Karenanya, sawah-sawah baru itu belum bisa masuk ke data sawah baku Cilacap. “Sawahnya itu di lahan timbul Laguna Segara Anakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sawah-sawah baru tersebut tidak bisa masuk ke dalam data sawah luasan baku, sampai ada perubahan tata guna lahan. Akan tetapi, produksinya bisa dihitung. “Berdasar RTRW-nya bukan sawah. Jadi tidak bisa masuk sawah baku. Tapi produksi gabahnya bisa dihitung,” jelasnya.
Dia menambahkan, data terakhir luasan sawah di Cilacap 64 ribu hektare lebih. Namun, melihat fakta munculnya sawah-sawah baru, luasannya berpotensi lebih luas ribuan hektare.