Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mendorong petani untuk mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi sawahnya dari ancaman gagal panen. Pasalnya, Cilacap adalah wilayah dengan risiko bencana alam tertinggi di Jawa Tengah dan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Cilacap, Sigit Widayanto mengatakan, sejumlah wilayah teridentifikasi sebagai wilayah rawan banjir. Di antaranya, Kecamatan Sidareja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari dan Kawunganten. “Diasuransikan agar petani terlindungi,” katanya.
Selain ancaman bencana alam, skema AUTP juga memungkinkan petani terlindungi jika sampai terjadi gagal panen akibat serangan hama dan penyakit. Misalnya, serangan wereng yang bisa menyabkan sawah puso.
Menurut dia, asuransi AUTP lewat Jasindo sangat mudah. Petani, lewat kelompok tani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) mendaftar hanya berbekal KTP. Tiap hektare petani cukup membayar Rp36 ribu. “Tinggal mendaftarkan ke penyuluh pertanian. Nanti, penyuluh memverifikasi lahan, dan akan menginput. Sekarang sudah ada aplikasinya, Jasindo,” ujarnya.
Sigit menjelaskan, jika sampai gagal panen, petani akan mendapatkan asuransi sebesar Rp6 juta per hektare. Petani yang mengalami gagal panen melapor ke penyuluh pertanian. Kemudian, bidang hama dan penyakit juga akan memverifikasi gagal panen. “Jadi modelnya per petak. Asuransinya per petak,” ujarnya.
Sigit menerangkan, AUTP akan membuat petani lebih terlindungi. Dengan klaim yang dibayarkan, petani tetap bisa mendapat hasil dari sawah puso dan bisa mempersiapkan tanam padi di musim tanam berikutnya.