Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai mengingatkan masyarakat tentang keamanan di lingkungan sekolah. Terkait keamanan itu, Pemkot punya anjuran bagi pihak sekolah.
Pertama, soal tenaga keamanan di dalam areal sekolah. Tenaga keamanan harus mampu mengidentifikasi dan memastikan jika orang tua sendiri yang menjemput siswa.
Kabid SD Dinas Pendididkan Surabaya Aries Hilmi mengatakan, pihak sekolah dapat bersinergi dengan kepolisian. Tujuannya, memberi pelatihan kepada tenaga keamanan cara untuk mendeteksi jika ada orang-orang mencurigakan.
"Kami meminta (pihak) sekolah benar-benar memahami dan mengenali siapa yang menjemput siswa. Penjaga sekolah dapat menggandeng kepolisian untuk melatih cara kenali orang-orang yang mencurigakan," kata Aries di Balai Kota Surabaya, Selasa (25/2).
Yang kedua, Aries menganjurkan agar Kepala Sekolah dan Guru BK tetap standby di sekolah pada saat jam datang dan pulang sekolah. Tujuannya, agar tidak memancing tindak kejahatan oleh oknum-oknum di sekitar lingkungan sekolah.
"Saat jam istirahat gerbang sekolah juga harus selalu ditutup. Kecuali jam masuk dan pulang, harus ada izin dari orang tua," kata Aries.
Kabid Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Eko Yudi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak minimal dua personil. Para personil Linmas itu akan berpatroli di sekitar lingkungan sekolah SD dan SMP.
"Ada satgas kami yang patroli pada jam-jam sekolah. Kami juga kirim tim sosialisasi keamanan yang bertandang ke sekolah-sekolah SD dan SMP," kata Eko.
Meski demikian, Eko tetap mengimbau kepada pihak sekolah agar tidak membiarkan siswa pulang sendiri jika tidak ada orang tua yang menjemput. Eko menyarankan agar sekolah menyuruh siswanya pulang secara berkelompok atau bersama dengan siswa lain.
"Pastikan siswa dijemput keluarga. Atau siswa dianjurkan pulang sekolah secara berkelompok," tuturnya.