Kendari, Gatra.com- Petahana Abu Hasan telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk tampil sebagai bakal calon bupati di Pilkada Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). PDIP menunjuk Suhuzu sebagai bakal calon wakil bupati yang mendampingi Abu Hasan.
Abu Hasan meyakini, dengan menggandeng Suhuzu maka bakal mendongkak perolehan suara di Pilkada nanti. Suhuzu merupakan Mantan Ketua KPU Buton Utara.
"Saya hakulyakin bisa menang," ujar Abu Hasan yang juga Ketua DPD PDIP Sultra, Selasa (25/2).
Abu mengaku, telah berkomunikasi dengan beberapa partai politik. Meski ia menyadari bahwa penerbitan rekomendasi semua tergantung dari DPP masing-masing.
"Hampir semua partai yang membuka pendaftaran, kita juga ikut mendaftar. Di antaranya, Golkar dan PKB," beber Abu Hasan.
Bahkan, komunikasi juga dijalin kepada partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Buton Utara.
Abu Hasan juga ikut menanggapi rumor PAN yang akan mengusung Mantan Bupati Buton Utara, Ridwan Zakaria. Menurut Abu Hasan, wajar bila sikap partai besutan Zulkifli Hasan mendorong kadenya maju.
"Wajar karena setiap partai pasti berpikir strategi partai untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Kalau PAN mendukung Pak Ridwan, itu sesuatu yang rasional secara politik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan sedikit pun," ujarnya.
Pengamat Politik Universita Halu Oleo Kendari Eka Suaib menilai, pertarungan Pilkada Buton Utara dipastikan sengit. Baik Abu Hasan maupun Ridwan Zakaria, masing-masing punya pemilih tradisonal karena faktor emosional maupun alasan rasional.
Ridwan Zakaria dan Abu Hasan sudah saling mengalahkan pada gelaran pilkada 10 tahun terakhir. Abu Hasan kalah pada pertarungan pilkada 2010, sedangkan Ridwan Zakaria berstatus sebagai petahana pada 2015, dikalahkan Abu Hasan.
"Rdwan Zakaria mantan bupati yang juga punya track record yang cukup baik pada masa memimpin Buton Utara. Sekarang Abu Hasan sebagai petahana. Ini sebetulnya pertarngan kilas balik dalam sejarah yang berulang," katanya.
Menurut Eka, preferensi pemilih Buton Utara sangat dinamis. Artinya, mereka melihat figur yang betul-betul mampu menjawab ekspektasi masyarakat.
Selain itu, masyarakat Buton Utara melihat rekam jejak dari masing-masing calon. Dengan, begitu maka tidak salah bila Pilkada Buton Utara akan berlangsung sengit.
Eka memandang, posisi Abu Hasan sebagai petahana sedikit diuntungkan karena dapat melakukan eskalasi dan mobilisasi program kerja. Di satu sisi, jika tidak dapat menunjukan track record yang cukup baik selama lima tahun ini maka justru akan terjadi sebaliknya.
"Di mana-mana posisi petahana memang sangat menguntungkan dengan berbagai alasan, seperti aksesibilitas, modal sosial, dan punya kemampuan memobilisasi birokrasi dan sumber-sumber daya politik yang lain," katanya.
Sekadar diketahui, dari 20 kursi DPRD Buton Utara, PAN mengirim 5 kadernya. Disusul PDIP 4 kursi, Golkar 3 kursi, PKB 3 kursi, Demokrat 2 kursi, PKS 1 kursi, Gerindra 1 kursi, dan PKPI 1 kursi.