Bogor, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak Forum Rektor Indonesia (FRI) menggerakan seluruh komponen bangsa agar turut serta dan terlibat langsung dalam gerakan pembangunan pertanian nasional. Hal ini disampaikan Mentan saat menghadiri Focus Group Discussion Aliansi Kebangsaan yang digelar di Auditorium Andi Hakim IPB Dramaga Bogor, Selasa, 25 Februari 2020.
"Sebenarnya saya mau dengar apa sih yang menjadi keinginan rektor untuk membangun pertanian yang lebih baik ini. Kalau begitu kita harus bersama-sama membangun pertanian ini sebagai sebuah gerakan bersama," kata Mentan Selasa pagi.
Menurut Mentan, gerakan bersama wajib dilakukan karena sektor pertanian sangat erat dengan kebutuhan pokok yang menjadi konsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari. Di sisi lain, pertanian juga berkaitan langsung pada penyelesaian angka pengangguran karena adanya lapangan pekerjaan yang pasti.
"Saya berharap, IPB mem-backup kami (Kementan) di lima tahun ke depan. Sebab, sektor pertanian itu membuat orang pasti tidak akan miskin. Pertanian tidak ada yang gagal jika kita tidak salah manajemen," katanya.
Untuk diketahui, saat ini Kementan memiliki kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Agriculture War Room (AWR) sebagai pusat data dan pusat gerakan yang ada di setiap desa.
"Keduanya bisa kita gunakan sebagai alat gerakan bersama. Apalagi kita sudah menggunakan online sistem, digital sistem dan teknologi canggih lainya. Sebab kalau tidak, kita akan susah mengurai masalah yang ada di bangsa ini," katanya.
Rektor IPB, Arif Satria mengaku siap untuk terlibat langsung pada gerakan tersebut. Arif mengatakan, gerakan pertanian sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional.
"Saya kira isu pangan adalah isu yang uptudate, juga isu yang abadi dan harus kita bangun bersama melalui gerakan pertanian. Apalagi Kementan sekarang memimi AWR untuk menguatkan data kita agar semakin kuat. Tentu kita ingin membangun government yang lebih baik dengan berbasiskan data yang lebih baik," tandasnya. (Adv)