Labuan Bajo, Gatra.Com - Pemerintah pusat maupun daerah saat ini gencar membenahi pembangunan pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu wisata super premium di Tanah Air.
“Meskipun pemerintah menawarkan kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai kawasan wisata unggulan di Labuan Bajo, namun pemerintah tak henti menawarkan paket wisata lainnya demi menarik wisatawan, antaranya membangun Patung Tuhan Yesus di Labuan Bajo,” kata Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dalam rangka menyosialisasikan RUU Daerah Kepulauan, Senin (24/2).
Lebih lanjut Nono Sampono mengusulkan agar pemeritah pusat mau daerah harus memikirkan untuk menambah paket wisata religius di Labuan Bajo.
“Harus juga dibuatkan wisata rohani. Usul saya agar Pemkab Manggarai Barat, Pemprov NTT dan pemerintah pusat berkoordinasi membangun wisata religius ini. Yang tepat adalah membangun Patung-Patung Tuhan Yesus Kristus,” ujar Nono.
Dia mengatakan, Labuan Bajo sebagai wisata premium tentu harus mengakomodir kebutuhan wisatawan, termasuk paket wisata rohani. Membandingkan pariwisata Bali yang bercorak Budha, Flores dan Labuan Bajo pun demikian, yakni harus bercorak Kristiani mengingat dua daerah ini mayoritas penduduknya merupakan umat kristiani.
“Jika Bali itu bercorak Budha, Labuan Bajo yang bermayoritas Kristen harus memiliki ciri khas Kristiani. Artinya, Labuan Bajo akan menjadi tempat ret-ret bagi para wisatawan, selain Labuan Bajo memiliki wisata yang saat ini ada,” ujar Nono.
Mengingat Labuan Bajo sebagai daerah wisata premium, Nono meminta agar hasil kerajinan atau suvenir serta ragam festival budaya di sektor ekonomi dan kreatif akan lebih dipoles dan diberikan nilai tambah. Ini supaya menjadi daya tarik yang lebih memukau wisatawan.
“Periwisata Labuan Bajo harus dirasakan oleh masyarakat lokal dengan memberdayakan mereka dalam pariwisata. Misalnya kerajinan suvenir dan UKM harus melibatkan peran masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya,” kata Nono. ( Antonius Un Taolin ).