Home Gaya Hidup Kue Bika Panggang Khas Minang Tersohor hingga Singapura

Kue Bika Panggang Khas Minang Tersohor hingga Singapura

Padang, Gatra.com - Selain budaya yang unik dan keindahan alamnya yang menawan, Sumatra Barat (Sumbar) memang terkenal dengan beragam kuliner sejak dulunya.

Umumnya orang mengenal Minangkabau hanya dengan randang, atau Sate Padang. Padahal, banyak kuliner lain yang bercitarasa unik dan wajib dinikmati, salah satunya adalah Kue Bika yang memiliki cita rasa manis, gurih, dan lezat dengan aromanya yang khas memanjakan lidah.

Kue Bika panggang memiliki setidaknya dua pilihan rasa, yakni rasa kelapa dan rasa pisang. Cara pembuatannya, adonan tepung beras dicampur dengan parutan kelapa atau pisang. Kemudian adonan diletakkan di sebuah wadah, dan dipanggang di atas perapian hingga matang.

Bila ingin mencicipi Kue Bika panggang, cara mendapatkannya cukup mudah. Misalnya, wisatawan cukup datang ke Nagari Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar yang lokasinya tidak jauh dari Kota Padang Panjang. Jaraknya sekitar 2 jam jika perjalanan dari Kota Padang, atau 20 menit dari Bukittinggi.

Bila wisatawan berkesempatan datang ke Sumbar, melewati perjalanan dari Padang ke Bukittinggi, Kue Bika panggang bisa menjadi target makanan yang dicicipi. Misalnya bisa singgah di Kue Bika Talago milik Hengki (35), lokasinya tepat di Jalan Raya Koto Baru-Bukittingggi.

Bukan hanya itu, ketika menikmati Kue Bika panggang ini, wisatawan juga disuguhi keindahan pemandangan Gunung Merapi yang menjulang. Tepat di belakang Kue Bika Talago, terdapat danau buatan yang disebut warga setempat dengan telaga (talago) yang terhampar luas.

Kue Bika panggang memang nikmat dilahap ketika masih hangat, dan baru diangkat dari wadah atas perapian. Ditemani dengan secangkir kopi, atau teh yang menghangatkan. Apalagi, daerah Koto Baru memang sejuk dan berudara dingin. Sama halnya suasana di Padang Panjang, Bukittinggi, atau Alahan Panjang.

"Tapi banyak juga pengunjung yang belinya dibungkus untuk oleh-oleh atau cemilan di perjalanan. Bukan hanya dari Sumbar, bahkan juga wisatawan dari Malaysia, Singapura," tutur Hengki, Minggu (23/2).

Dari pengakuan Hengki, keluarganya sudah menjual Kue Bika panggang sejak 1991 silam. Setelah kedua orangtuanya meninggal, usaha Kue Bika tersebut diteruskannya. Buka dari pukul 07.00 WIB hingga 17.30 WIB, dia bisa menjual 2.000 Kue Bika per harinya, dengan harga Rp3.000 per kue.

Hengki menjelaskan, untuk Kue Bika rasa kelapa, bahannya terdiri dari tepung beras, air kelapa, santan. Sementara untuk bahan Kue Bika rasa pisang, di antaranya tepung, gula, air, dan pisang. Setelah diaduk, adonan diletakkan di atas wadah daun pisang dan dimasukkan dalam wadah untuk dipanggang.

Setidaknya butuh waktu 10 hingga 15 menit untuk proses pemanggangan Kue Bika hingga matang. Setelah kira-kira matang, wadah pemanggangan yang berisi sekitar empat Kue Bika tersebut diangkat. Bentuknya lebih mirip Kue Apem, tapi tekstur dan aromanya sangat menggiurkan untuk dicicipi.

"Paling enak itu ya dimakan saat masih hangat, sambil menyeruput kopi," kata Maulana saat berpapasan saat membeli Kue Bika Talago tersebut.

Bagi yang penasaran dengan Kue Bika ini, datang saja ke Koto Baru. Beragam usaha Kue Bika panggang bisa disinggahi, mulai dari Kue Bika Talago, Kue Bika Marina, dan lainnya. Biasanya, di daerah Kayu Tanam, bahkan daerah Banda Buek Kota Padang juga ada yang menjual Kue Bika ini.

1436