Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Republik Indonesia (RI) berencana akan menjemput 69 orang Anak Buah Kapal (ABK) pesiar Diamond Princess yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) untuk kembali ke Tanah Air. Mereka masih mengantre untuk bisa dipulangkan.
Kapal pesiar Diamond Princess kini sudah menjadi pusat penyebaran (epicentrum) baru yang sama seperti di Wuhan, Provinsi Hubei. Selain itu, penyebarannya yang begitu cepat sudah mencakup 15% dari populasi yang ada.
Sayangnya, proses pemulangan WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess tampak alot. Sebab, para WNI tersebut masih harus menunggu antrean dari negara-negara lain yang hendak memulangkan warganya.
"Ingat bahwa ada 521 orang Filipina. Pesawatnya juga mengantre. Kapal itu bukan kotak kosong yang orang Indonesia saja," ungkap Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/2).
Ia menuturkan, ini merupakan persoalan teknis. Pemerintah Jepang pun mengatakan, proses pemulangan harus dilakukan dengan sterilisasi. Apalagi, perekonomian di Jepang masih berjalan lancar. Maka, bandara maupun pelabuhan tidak mungkin dikosongkan.
"Kita belum ada timeline dan rencana lokasi evakuasinya di mana. Tetapi kita tetap mau ini secepatnya karena dari empat yang terinfeksi oleh Corona Virus Disease (Covid-19). Sekarang sudah bertambah jadi sembilan," ungkapnya.
Sementara itu, meskipun 69 dari 78 WNI itu dinyatakan sehat, namun mereka dikategorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Sehingga, sebelum dipulangkan kembali ke Indonesia, mereka akan melakukan skrining atau pemeriksaan berulang (double check) yang dilakukan baik di Jepang maupun saat kepulangan.