Semarang, Gatra.com - Peluang pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati Demak yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada 2020 untuk meraih kemenangan tidak mudah.
Pasangan balon PDIP yakni Esti'anah-Joko Sutanto perlu bekerja keras untuk meraih kemenangan, terutama melawan isu sensitif gender, penolakan warga Demak terhadap bupati perempuan.
Hal ini dikatakan pengamat politik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Semarang, Drs. Samsul Huda M.Si, dalam perbincangan dengan Gatra.com di Semarang, Senin (24/2).
Menurut dosen komunikasi politik ini, penolakan masyarakat Demak yang dikenal dengan sebutan Kota Wali terhadap pemimpin atau bupati perempuan masih kuat.
"Sudah ada bukti empiris dua calon bupati perempuan pada konstestasi Pilkada Dermak sebelumnya kalah,” kata Samsul.
Dua calon perempuan itu, lanjutnya, adalah Endang Setyaningdyah yang maju pada Pilkada Demak 2006 dan Saidah Sakwan pada Pilkada 2011.
Padahal, Endang saat itu diusung PDIP adalah bupati Demak incumbent atau petahana, serta ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Demak dan ketua organisasi pekerja.
Sedangkan pada 2011, Saidah Sakwan yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Pada Pilkada 2011, Endang meski berpasangan dengan ulama Demak, Nurul Huda, ternyata tidak diterima warga sehingga kalah,” ujarnya.
Apalagi balon bupati Demak yang diusung PDIP pada Pilkada 2020, yakni Esti’anah, lanjut Samsul, bukan pimpinan partai politik sehingga harus bekerja keras untuk menarik simpati masyarakat.
Seperti diketahui Esti’anah adalah puteri seorang kontraktor Nur Halim yang berprofesi sebagai dokter.
Meski Esti’anah didampingi petahana Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto belum menjadi jaminan bisa menang dalam Pilkada mendatang.
“Kalau pun nantinya melawan kotak kosong pun belum tentu Esti’anah bisa menang karena penolakan terhadap pimpinan perempuan di Demak masih tinggi,” katanya.
Lebih lanjut, Samsul, menyatakan kemungkinan akan muncul calon penantang Esti’anah pada Pilkada mendatang karena mantan Ketua DPC PDIP Demak Mugiyono telah melakukan pendekatan ke partai Gerinda dan Nasdem.
Untuk maju pada Pilkada mendatang, Mugiyono telah menggandeng Dewan Syuro PKB Demak, Ali Maksum sebagai bakal calon wakil bupati.
“Pasangan Mugiyono dan Ali Maksum bila nantinya jadi maju, bakal menjadi batu sandungan bagi calon dari PDIP,” ujar Samsul.