Denpasar,Gatra.com -- Jelang perhelatan Pilkada serentak 2020 khususnya di Bali dinilai akan lebih soft. Karena jika dilihat pengalaman politik, baik penyelengara partai politik maupun kandidat jauh akan lebih matang. Selain itu, kesadaran politik masyarakat Bali semakin meningkat. Hal itu disampaikan A.A.G. Oka Wisnumurti, salah satu pengamat politik di Bali, Minggu,(23/2).
"Dari sisi kegaduhan politik dalam pandangan saya peribadi, Pilkada 2020 tidak akan terjadi. Serta jika kita lihat mulai dari peyelenggaraanya, tentu Pilkada 2020 di Bali akan lebih soft," katanya.
"Karena bagaimanapun pengalaman politik, baik penyelengara partai Politik maupun nanti kandidat. Tentu akan jauh dan matang, Kedua kesadaran politik masyarakat saya melihat semakin tahun semakin meningkat.Sehinga dari sisi kegaduhan politik dalam pandangan saya pribadi Pilkada 2020 tidak akan terjadi," katanya.
Dari kandidat yang akan muncul, ini dukungan Partai Politik, atau apa yang dirinya disebutkan dengan istilah Trisula. Yaitu, kekuatan yang nanti akan ikut bersinergi. "Tentu tetap akan menjadi pertimbangan bagi siapapun yang nanti akan bertarung ditingkat Kabupaten, Kota tersebut," ujarnya.
Bisa diistilahkan Trisula, yang akan bisa berkolaborasi antara lain, kekuatan politik sebagai modal politik, kekuatan sosial sebagai kekuatan modal sosial serta kekuatan ekonomi sebagai kekuatan ekonomi.
"Ini sebagai sebuah modal yang harus dimiliki oleh siapapun, yang nanti akan maju.Tentu dukungan dari partai politik akan memberi kontribusi raupan suara juga. Karena, bagaimanapun basis masa yang dimiliki oleh partai politik sebagai kekuatan politik. Tentu sebagai salah satu pertimbangan, serta faktor penting agar nantinya dapat meraup perolehan suara dalam Pilkada serentak di Bali," paparnya.