Home Kebencanaan Mendikbud Prihatin atas Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi

Mendikbud Prihatin atas Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi yang anaknya menjadi korban jiwa dalam insiden di sungai Sempor, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Nadiem mengatakan, saat ini pihak Kemendikbud tengah bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait untuk memastikan evakuasi dan penanganan para korban menjadi prioritas.

"Saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (23/2).

Mendikbud Nadiem juga berharap penanganan bisa secepatnya dilakukan, terutama pada pihak siswa yang mengalami luka-luka serta trauma karena kejadian itu. Ia berharap anak-anak segera sembuh serta pemulih dari luka dan trauma. 

Nadiem juga memastikan telah menginstruksikan tim dari Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) bersama tim dari Inspektorat Jenderal untuk segera melakukan investigasi di lapangan. 

Saat ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud, Ainun Na'im, telah bersama para pejabat Kemendikbud lainnya sedang berada di lokasi untuk meninjau dan memberikan arahan penanganan secara langsung.

"Kami bersama pemerintah setempat dan pihak berwajib terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi," papar Mendikbud Nadidm.

Insiden yang terjadi pada Jumat (21/2) ini, menurut Mendikbud, menjadi contoh bagi setiap sekolah untuk terus berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah.

"Sekolah mesti benar-benar memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa. Itu yang terpenting. Jadi harus dipertimbangkan secara matang," ujarnya. 

Berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari tim Kemendikbud di lapangan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari mancakrida ekstrakurikuler Pramuka. 

Sebanyak 216 siswa selamat, kemudian sebanyak 21 dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas. Jumlah korban jiwa sebanyak delapan siswa atas nama Nur Azizah (15), Latifah Zulfa (15), Sovie Aulia (15), Arisma Rahmawati (13), Khoirunnissa Nurcahyani Sukmania (14), Evieta Putri Larasati (13), dan Fanesha Dida (13), dan Nadine Fadila Khasanah (13). Kemudian dilaporkan, dua jenazah korban jiwa masih belum teridentifikasi. 

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kemendikbud Provinsi DIY, Minhajul Ngabidin, melaporkan bahwa sampai saat ini tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian di beberapa titik sekitar Lembah Sempor. Satu orang siswa dilaporkan masih dalam pencarian. "Tim LPMP juga membuka posko di SMPN 1 Turi," kata Minhajul.

71