Lombok Barat, Gatra.com - Ketua Perhimpunan Hotel Restauran Indonesia (PHRI) NTB, K Wolly mengungkapkan, destinasi wisata Senggigi, Lombok Barat sudah banyak tertinggal dari Mandalika Resort di Lombok Tengah. Secara investasi, dengan tutupnya Hotel Sentosa dan banyaknya kafe yang tutup membuat investor banyak yang menarik diri.
“Para investor membutuhkan keamanan dalam berinvestasi, kepastian hukum dan perijinan yang mendukung para investor untuk mau berinvestasi,” kata K Woli di Lombok Barat, Sabtu (22/2). Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) NTB, Suhermanto meminta agar Pemerintah bisa bijak dalam penetapan pajak dan retribusi untuk menghidupkan usaha mereka di masa-masa mendatang.
“Dengan anggota berjumlah 27 kafe namun yang aktif tinggal 17, kami meminta agar pajak perijinan bisa diturunkan demi lancarnya investasi. Kita berharap perijinan bisa sampai Rp5 Juta, sedangkan untuk hiburan kami masih sanggup Rp15 Juta,” pinta Suhermanto.