Home Ekonomi Kelola Hutan, Wisata Telomoyo Untung Rp600 Juta

Kelola Hutan, Wisata Telomoyo Untung Rp600 Juta

Magelang, Gatra.com - Pendapatan masyarakat dari pengelolaan wisata di kawasan hutan Gunung Telomoyo tahun 2019 mencapai Rp600 juta. Kawasan tersebut terus dikembangkan sebagai destinasi wisata ramah lingkungan.

Wakil Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, Bagas Afianto mengatakan, Perhutani mendorong pemanfaatan hasil hutan non kayu untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Jadi kawasan milik Perhutani, tapi pengelolaan wisatanya oleh masyarakat. Jadi memberikan efek ekonomis kepada masyarakat sekitar hutan,” kata Bagas saat kegiatan penanaman pohon dan pelepasan burung pada perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Telomoyo, Sabtu (22/2).

Menurut Bagas, Perhutani bekerja sama dengan masyarakat merabilitasi 38,2 hektare hutan di Gunung Telomoyo yang terbakar tahun lalu. Wilayah tersebut ditanami 26 ribu bibit pohon yang antara lain dari jenis tidak diambil manfaat kayunya seperti pinus, damar, dan kopi.

Total terdapat 1.600 hektare hutan yang direhabilitasi di wilayah KPH Kedu Utara. Seribu hektare berada di wilayah hutan lindung dan sisanya di hutan produksi.

“Secara bertahap, beberapa tutupan lahan yang masih terbuka kami lakukan rehabilitasi kembali,” ujar Bagas Afianto.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin mendukung program pemanfaatan hutan untuk destinasi wisata ramah lingkungan. Secara ekonomi, pengeloaan wisata lebih menguntungkan dibanding ekploitasi hutan untuk diambil kayunya.

“Hutan itu investasi untuk anak cucu kita. Mata air yang muncul dari pemeliharaan hutan dan kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat, jariyahnya tidak putus bagi orang yang dulu melakukan penghijauan,” kata Bupati.

Penanaman pohon terutama di kawasan hutan konservasi kata Zainal Arifin akan terus dilakukan. Di lahan-lahan curam yang rawan longsor akan ditanami jenis tumbuhan yang dapat menahan air dan mengikat tanah.

“Tanaman vetiver atau yang sering kita kenal sebagai akar wangi bisa menahan tanah lebih kuat dari beton. Kerapatan akarnya mampu mengikat tanah sehingga mencegah longsor," ucapnya. 

Tahun lalu jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Telomoyo mencapai 109 ribu orang. Jumlah tersebut naik 5 kali lipat dibandingkan tahun 2018 sebanyak 21 ribu wisatawan.

388