Home Kebencanaan Tragedi SMPN 1 Turi, Pramuka Kota Tegal Gelar Doa Bersama

Tragedi SMPN 1 Turi, Pramuka Kota Tegal Gelar Doa Bersama

Tegal, Gatra.com - Kegiatan Pramuka susur sungai yang menelan korban jiwa sembilan siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman menjadi duka dan keprihatinan dalam kegiatan Pesta Siaga 2020 Kwartir Cabang Pramuka Kota Tegal, Sabtu (22/2). Para peserta dalam kegiatan yang diikuti siswa PAUD dan SD se Kota Bahari itu menggelar doa bersama.

Doa bersama antara lain dilakukan peserta dari SDN Randugunting 6. Di sela kegiatan yang berlangsung selama satu hari di Alun-alun Kota Tegal itu, para siswa sejenak berkumpul bersama pembina Pramuka sekolah.

Mereka kemudian mendoakan para korban yang meninggal dunia dan dirawat. Mereka juga berharap korban yang masih hilang bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Pembina Pramuka SDN Randugunting 6 Titik Wanarsih mengaku sedih dan prihatin dengan musibah yang terjadi dalam kegiatan Pramuka berupa susur sungai yang diikuti ratusan siswa SMPN 1 Turi.

"Kami prihatin sekali, semoga tidak akan terulang lagi seperti itu. Ini menjadi pengalaman bagi kita semua," kata Titik, Sabtu (22/2).

Titik menyesalkan kegiatan Pramuka tersebut sampai menelan korban meninggal dunia. Menurutnya, pembina Pramuka di sekolah seharusnya bisa membaca kondisi dan situasi sebelum melakukan kegiatan.

"Selaku pembina harus bisa membaca cuaca, situasi, agar keamanan anak-anak terjaga. Karena kita juga punya tanggungjawab dengan orangtua masing-masing," ujar Titik.

Titik mengatakan, selama ini kegiatan Pramuka di sekolah yang dipimpinnya selalu mempertimbangkan banyak hal, terutama keamanan dan keselamatan siswa.

"Kegiatan Pramuka yang kami gelar mengarah pada kegiatan cinta lingkungan, dan sekolah ramah anak. Pertimbangannya juga banyak," ujarnya.

Seperti diketahui, 259 siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman yang mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor terseret arus sungai, Jumat (21/2). Akibat kejadian itu, sembilan siswa ditemukan meninggal, dan satu siswa hingga Sabtu (22/2) masih belum ditemukan. Selain itu, 23 siswa terluka dan harus menjalani perawatan di Puskesmas.

523