Padang, Gatra.com Inflasi di Sumatra Barat (Sumbar) lima tahun terakhir diklaim cenderung stabil. Kendati ada beberapa harga komoditi yang melonjak naik, seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih, namun dinilai tidak begitu berpengaruh bagi ekonomi di provinsi itu.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam pertemuan High Level Marketing (MLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar pada Jumat (21/2). Menurutnya, tekanan inflasi cenderung menurun pada awal tahun yang disebabkan adanya normalisasi konsumsi.
"Perkembangan inflasi Sumbar lima tahun terakhir relatif terkendali dan hamper mencatat pola yang sama," kata Irwan kepada Gatra.com, usai rapat waktu itu.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan, pertemuan MLM TPID rutin dilakukan per tiga bulan. Targetnya untuk mengendalikan inflasi, menjaga supply dan demand dengan segala macam komiditi yang berpotensi terjadinya inflasi. Misalnya cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula, jengkol, tiket, BBM, dan lainnya.
Alumnus Universitas Indonesia itu mengakui selama Januari 2020 ada beberapa komoditi yang harganya melonjak, namun bisa diatasi dan terkendali. Terkait persiapan menghadapi bulan puasa, pihaknya juga akan menggelar rapat khusus, tapi tidak jauh berbeda dengan MLM TPID biasanya.
"Bulan puasa nanti pasti butuh bahan pokok banyak, seperti beras, gula, minyak, cabai, dan lainnya, untuk menu berbuka. Tapi itu sudah biasa, bahkan secara nasional," imbuhnya.