Batam, Gatra.com - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Kepri, suhu perpolitikan partai berlambang pohon beringin di daerah ini kian memanas. Atmosfir panas ini bersamaan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak Tahun 2020 ini.
Memanasnya atmosfir antar kader di dalam internal partai Golkar Kepri, lantaran ada beberapa tokoh lama dan muda yang akan mempromosikan diri maju dalam pertempuran Pilgub, Pilwakot dan Pilbup di Provinsi Kepulaun Riau.
Situasi kurang bersahabat ini mencuat pertama kali dari Wakil Ketua Komisi I DPRD Kepri, H. Taba Iskandar. Ia mengatakan, bila Amsar Ahmad kembali maju mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Kepri maka akan menghambat kaderisasi serta regenerasi dalam tubuh Partai Golkar Kepri.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kepri, Rizki Faisal menilai, secara tidak langsung maksud dari Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD Golkar Kepri ini menghendaki Ansar Ahmad yang sudah memimpin DPD Golkar Kepri tiga periode dalam 15 tahun terkahir, harus melakukan regenerasi pimpinan Partai Golkar Kepri priode 2020-2025.
Riski mengaku tidak menginginkan terjadinya perpecahan dalam tubuh Partai Golkar Kepri. Menurutnya, lebih baik para kader bergandeng tangan untuk menjadikan Partai Golkar yang idiologis dengan merangkul para pemilih dari kalangan melenial.
Ansar, kata Rizki merupakan sosok kader yang berjiwa besar, memiliki jaringan yang bagus di pimpinan pusat. Tidak hanya itu, sosok Ketua DPD Partai Golkar Kepri tersebut, sangat menginginkan partai ini maju karena kedewasaan dalam berpolitik.
"Bang Ansar orangnya berjiwa bersar. Pastinya ia menginginkan terjadinya kadarisasi ditubuh partai terjadi, karena itu sudah menjadi tekat Golkar menciptakan kesedwasaan dengan mempraktekkan demokrasi secara sehat dan bermartabat," katanya, pada Gatra.com di Batam, Sabtu (22/2).
Ketua Komisi IV DPRD Kepri ini menambahkan, apa yang disampaikan oleh kader partai tidak ada salahnya. Sebab, kata Rizki, Taba merupakan salah satu kader yang turut andil dalam memajukan Golkar Kepri. Selaku kader, Taba berhak berpendapat dan mengomentari hal tersebut.
Mantan Aktifis 98 ini menyatakan, tidak menghendaki terjadinya perpecahan antar sesama kader. Karena itu, ia mengambil sikap di Musda DPD I Golkar Kepri dalam waktu dekat ini.
"Saya cinta partai ini. Maka saya ambil alih karena saya menginginkan demokrasi dan kadarisasi Golkar terus berkembang sesuai misi dan visi partai kedepan," tuturnya.