Karanganyar, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mengambil sampel ginjal 17 ekor tikus dan darah 42 orang warga RT 4, RW 2, Dusun Gawanan Barat, Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Jumat (21/2). Kegiatan ini untuk menentukan wilayah endemis leptospirosis.
Pemilihan lokasi pengambilan sampel karena pernah jatuh korban jiwa terserang leptospirosis. Selain itu, lingkungannya kumuh dan menjadi tempat berkembang biak tikus.
Koordinator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskemas Colomadu 1, Sugihartini mengatakan, timnya mendampingi petugas DKK Karanganyar mengambil sampel. Ini merupakan hari kedua kegiatan itu dilaksanakan sejak Kamis (20/2).
"Kemarin itu hanya memasang perangkap tikus di wilayah Desa Gawanan. Hari ini tinggal mengambil tikus yang terjebak untuk dijadikan sampel. Saat ini, ada 42 sampel darah manusia. Kemarin diambil 20, hari ini 22. Serta hingga hari ini, 17 tikus tertangkap diambil sampelnya," katanya kepada wartawan di posko pengambilan sampel.
Sampel tikus mulai dibedah pada Jumat pagi (21/2). Sambil mengerjakannya, petugas juga memasang perangkap tambahan di sejumlag lokasi.
"Sebelumnya, ada kasus leptospirosis di Dusun Gawanan Timur, lalu baru-baru ini terjadi lagi di Gawanan Barat. Perangkap tikus sendiri dipasang sebanyak 100 perangkap di 25 rumah. Ada yang di dalam rumah juga di luar rumah warga seperti pekarangan," tuturnya.
Selain mengambil sampel, DKK juga melakukan wawancara ke warga serta melakukan survei lingkungan. Wawancara tersebut berisi aktivitas rutin warga di daerah tersebut. Petugas melakukan prosedur tersebut di radius 100 meter wilayah tinggal pasien.
"Kegiatan kami hari ini fokus di Gawanan Barat. Kira-kira hasil sampelnya akan muncul setelah sebulan," lanjutnya.
Sampel tersebut akan diteliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
Kasi P2P DKK Karanganyar, Sri Winarno mengatakan, dua kasus leptospirosis terjadi di Colomadu pada 2020. Diketahui, satu pasien meninggal dunia dan satu lainnya sembuh.
"Total 7 kasus leptospirosis di Karanganyar. Jumlah tersebut bertambah menjadi 8 setelah ada warga positif leptospirsis di Kecamatan Jenawi," jelasnya.
Dari jumlah pasien tersebut, empat diantaranya meninggal dunia.