Sleman, Gatra.com – Sejumlah siswa SMP dilaporkan hilang dan meninggal dunia karena terseret arus di Sungai Sempor, Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2) sore. Mereka merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi yang sedang melakukan kegiatan Pramuka susur sungai.
Supervisor Pusat Pengendali Operasi dan Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops PB BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Mas’ud Rofiqi mengatakan baru tujuh orang yang berhasil dievakuasi hingga pukul 17.15 WIB pada Jumat (21/2).
“Tujuh yang berhasil dievakuasi dan belum teridentifikasi semuanya. Soal status korban apakah meninggal atau tidak itu kewenangan dokter. Sementara untuk yang masih dalam pencarian belum diketahui jumlahnya,” kata dia, saat dihubungi Gatra.com, Jumat (21/2).
Mas’ud mengatakan peristiwa tersebut berawal saat sekitar 256 siswa SMPN 1 Turi melakukan kegiatan di Sungai Sempor, Jumat (21/2). Sedangkan kondisi di atas lereng Gunung Merapi sedang terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Mereka berkegiatan di Sungai Sempor yang merupakan sambungan dari Sungai Bedog. Sungai Bedog berhulu di Merapi yang memang kalau musim seperti ini rawan banjir,” katanya.
Mas’ud mengatakan sampai saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan. Pusdalops DIY pun juga telah menurunkan tim dan peralatan untuk membantu.
“Saat ini di lokasi kejadian sedang hujan lebat dan kondisinya gelap. Jadi kami bantu juga peralatan. Untuk waktu pencarian sampai kapan, sementara ini masih belum dibatasi,” ucapnya.
Mas’ud juga mengatakan pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan SMPN 1 Turi Sleman. Menurutnya pihak sekolah membuka posko untuk penanganan kejadian ini.
Reporter: Ridho Hidayat