Jakarta, Gatra.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatakan pertumbuhan kinerja tahun 2019, dengan laba bersih setelah pajak tahunannya sebesar Rp28,61 triliun. Angka itu naik 10,5 persen dari tahun sebelumnya, yang sebesar Rp25,8 triliun.
Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, kinerja perseroan pada tahun 2019, terbilang tumbuh cukup tinggi, di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian ekonomi global yang berlangsung cukup lama.
"Kinerja usaha BCA tetap solid di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian global yang masih berianjut. BCA mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit," katanya, dalam konferensi pers Kinerja Tahunan BCA 2019, di Jakarta, Kamis (20/2).
Tidak hanya itu, dana giro dan tabungan (CASA) BBCA juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 9,9 persen, mencapai Rp532,0 dan total kredit mencapai Rp603.7 triliun, atau meningkat sebanyak 9,5 persen.
Jahja menjelaskan, pertumbuhan kredit di sepanjang tahun 2019, disebabkan oleh meningkatnya kredit dari sektor bisnis. Termasuk di dalamnya adalah kredit korporasi, yang mana tumbuh sebesar 11,1 persen atau mencapai Rp236.9.
"Ada juga peningkatan kredit komersial dan SME sebesar 12 persen, menjadi Rp202,9 triliun pada Desember 2019," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Tjahja kredit konsumer BBCA hanya tumbuh sebesar 4,3 persen, menjadi Rp158.3 triliun. Dengan pembiayaan KPR tumbuh 6,5 persen menjadi Rp93,7 triliun. Sedangkan pendapatan dari kredit kendaraan bermotor (KKB) justru mengalami penurunan sebanyak 1,1 persen menjadi Rp47,6 triliun.