Semarang, Gatra.com - Penyebaran Virus Corona berdampak pada sektor otomotif terutama rantai pasok suku cadang. PT Automobil Jaya Abadi, dealer resmi Mazda wilayah Jawa Tengah dan DIY mengaku tidak berani memasang target penjualan tinggi untuk awal tahun ini.
Director PT Automobil Jaya Abadi, Johanes Handoko mengatakan, untuk awal tahun ini pihaknya belum berani memasang target penjualan. Sebab, kemunculan wabah corona memengaruhi terutama pasokan suku cadang.
"Banyak industri otomotif yang berada di lokasi utama penyebaran virus corona di Wuhan Tiongkok. Tentu ini mengkhawatirkan jika sampai industri suku cadang tersebut menghentikan produksinya," ungkapnya di sela peluncuran Mazda CX 30 di Mal Paragon Semarang, Kamis (20/2).
Mazda yang melakukan perakitan mobil di Thailand, Malaysia dan Jepang sangat bergantung dengan pasokan suku cadang dari Tiongkok.
"Kendati demikian, secara kumulatif pada tahun 2020 ini kami menargetkan penjualan bisa naik 5-10 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar 400 unit, tutur Johanes.
Upaya itu dilakukan dengan meluncurkan produk baru Mazda CX 30. Mobil tipe kelas Compact Crossover SUV, yang didesain secara tegas dengan gaya elegan, dan menampilkan desain KODO khas Mazda ini membidik segmen anak muda.
Area Manager PT Eurokar Motor Indonesia, Daniel Yusuf mengatakan, Mazda CX-30 hadir dalam 2 tipe, All New Mazda CX-30 Touring dan All New Mazda CX-30 GT. Kedua tipe produk dibandrol dengan harga mulai Rp488 jutaan untuk tipe GX dan Rp528 jutaan untuk tipe Touring.
"Untuk mendongkrak penjualan kami targetkan produk baru ini bisa terjual 100 unit/tahun," katanya.