Mamuju, Gatra.com - Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) di Mamuju yang disebabkan jalan rusak terbilang tinggi. Selain itu, kurangnya rambu jalan dan fasilitas penerangan juga menjadi faktor penyebab.
Kasatlantas Polresta Mamuju, AKP Kemas Aidil Fitri mengatakan, Korp Lalu Lintas Kepolisian RI sudah memerintahkan agar pemerintah daerah melengkapi rambu-rambu lalu lintas, sarana dan prasaran jalan dan memperbaiki konstruksi jalan, ini demi menekan angka kecelakaan lalulintas.
Selain kondisi jalan yang rusak, AKP Kemas menyebut, beberapa perbaikan jalan dan saluran pipa air dalam kota Mamuju tidak memiliki plang.
"Kalau ditanya data jumlah kecelakaannya harus saya cek di anggota dulu. Tapi sangat sering sekali. Terakhir, kemarin di Salupangi Desa Pati'di, akibat jalan berlubang ," kata AKP Kemas.(19/2)
AKP Kemas berharap, pemerintah memerhatikaan kondisi jalan rusak. Terutama jalan protokol dalam kota. Melengkapi rambu-rambu dan penerangan jalan.
"Warga bisa menuntut kalau kecelakaan akibat material yang berhamburan akibat proyek. Ada regulasi yang mengatur itu," jelas AKP Kemas.
Menurut AKP Kemas, lokasi kecelakaan paling banyak di dalam kota Mamuju terjadi di perempatan Jalan Abdul Syakur dan Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Karema. Depan pasar Regional Mamuju tidak ada rambu lalu lintas dan banyak pedagang kaki lima di sekitaran perempatan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Mamuju, Jumardi mengaku, tahun ini Dishub Mamuju bakal mengadakan markah jalan. Saat ini pihaknya sementara mensurvei jalan dalam kota Mamuju.
"Kami survei dulu. Kami cari titik strategis dan rawan yang bakal dipasangi markah jalan. Karena pengadaannya terbatas, maka diutamakan dalam kota dulu," pungkasnya.