Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, bahwa hingga saat ini Indonesia tidak memiliki peta jalan (roadmap) investasi. Hal itu menyebabkan BKPM, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas masuknya investasi ke dalam negeri, kesulitan untuk mempromosikan Indonesia kepada para investor.
Padahal, menurut Bahlil, peta jalan investasi sangat penting untuk mengidentifikasikan, apa saja sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sehingga, saat sudah ada inventarisasi sumber daya alam Indonesia, BKPM dapat lebih mudah mempromosikan aset apa saja yang dapat diinvestasikan.
"Selama ini kita promosikan investasi, tapi tidak punya peta. Peta identifikasi, inventarisasi sumber sumber daya alam apa yg akan kita akan promosikan," ujar dia dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (20/2).
Bahlil mengaku, selama ini pihaknya selama ini hanya mempromosikan Indonesia berdasarkan fakta-fakta yang diketahuinya saja. Seperti kekayaan yang ada di dalam negeri hingga jumlah penduduk di Indonesia.
"Selama ini kita mengarang bebas dengan Indonesia kaya, punya penduduk 270 juta. Tapi begitu ditanya tambangnya di mana, izinnya di mana, enggak punya kita," keluh dia.
Oleh karenanya, Bahlil meminta kepada Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang juga hadir di acara itu untuk dapat merancang peta jalan investasi.
"Karena itu, kita sepakat tahun ini, mohon arahan Pak Presiden, Bu Menkeu, bisa kah kita buat program agar kemudian kita melakukan marketing ke negara lain tidak seperti mengarang bebas," ucap dia.