Sorong, Gatra.com - Wakil Menteri John Wempi Wetipo terkaget-kaget saat inspeksi mendadak proyek pembangunan Pasar Modern Rufei di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (13/2) kemarin. Sudah enam tahun proyek itu berjalan namun belum selesai juga. "Bagaimana bisa proyek enam tahun belum juga selesai-selesai? Ini harusnya sudah jadi temuan," kata Wempi dengan nada tinggi.
Bangunan fisik sebagian sudah rusak. Setidaknya 88 pintu rolling door dan semua toilet tidak berfungsi.Padahal Walikota Sorong Lambertus Jitmau memastikan bahwa pasar modern itu selesai tahun lalu.
Kemudian Wamen Wempi memanggil para pekerja di lokasi untuk menanyakan kendala apa yang mereka hadapi. "Kami ini melanjutkan dua kontrakan sebelumnya," kata Irvan dari kontraktor PT Panca Duta Karya Abadi. "Kapan selesainya?" tanya Wamen Wempi. "Kami belum bisa jamin kapan selesai karena kami juga belum dibayar Rp 16 miliar oleh Pemerintah Kota Sorong,” lanjut Irvan. Kontraktor mengaku belum dibayar Pemko Sorong.
Tidak lama setelah sidak itu Walikota Sorong Lambertus Jitmau dan Kepala Dinas PU Kota Sorong J Sinaga menemui Wamen Wempi di tempat makan Marina Cafe. Mereka membahas masalah proyek Pasar Modern Rufei. Dari hasil pertemuan tertutup itu tidak ada pernyataan dari para pejabat itu.
Mangkraknya pembangunan Pasar Modern Rufei Sorong menjadi persoalan tersendiri. Karena Presiden Jokowi pernah menjanjikan akan memberi bantuan Rp 50 miliar untuk pasar ini. "Saya sudah sampaikan bahwa saya akan bantu untuk pembangunan pasar ini Rp 50 miliar," kata Presiden Jokowi usai mendengar pemaparan Walikota Sorong, Minggu (28/12/2014).
Menurut seorang legislator Kota Sorong, dana itu sudah diberikan kepada Pemerintah Kota Sorong. Namun sudah enam tahun pembangunan pasar modern Rufei tidak selesai-selesai. Ada apa?
Pasar Modern Kota Sorong itu direncanakan menjadi pasar termegah di seluruh Provinsi Papua Barat. Dibangun empat lantai dan dapat menampung ribuan pedagang. Pasar ini dilengkapi dengan CCTV dan puluhan solar sel untuk menerangi area pasar.
Wamen PUPR John Wempi Wetipo berjanji akan mengusut kasus ini.