Home Gaya Hidup Tahu Pong Gajah Mada Semarang Digemari Artis hingga Menteri

Tahu Pong Gajah Mada Semarang Digemari Artis hingga Menteri

Semarang, Gatra.com - Salah satu kuliner khas Kota Semarang yang sampai sekarang masih tetap eksis dan digemari pelanggan adalah Tahu Pong Gajah Mada.

Pelanggan Tahu Pong Gajah Mada dari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum, artis, hingga pejabat, termasuk menteri.

Kuliner tersebut dirintis pasangan suami istri, Ngatini dan Sutikno sejak 1955 silam. Saat ini dikelola bersama generasi kedua Marsiah serta generasi ketiga Lestari dan Sigit Indriatmoko.

Menurut Marsiah, orang tuanya memulai usaha kuliner tahu pong dengan membuka warung di kawasan Kranggan Semarang, kemudian pindah di Jalan Depok.

“Sejak 1972 pindah di Jalan Gajah Mada sehingga dikenal Tahu Pong Gaja Mada sampai sekarang,” katanya kepada Gatra.com di sela melayani pembeli, Rabu (19/2).

Mengeni nama tahu pong, menurut Lestari, karena tahunya tanpa ada isi di dalamnya atau kosong. “Kosong dalam bahasa Jawa kopong disingkap pong,” ujar dia.

Lebih lanjut, Marsiah menyatakan, tahu pong disajikan dengan kuah berwarna hitam karena bahannya terbuat dari kecap, petis, dan bawang.

Resep kuah tersebut merupakan buatan dari orang tua Marsiah sehingga memiliki rasa gurih dan manis yang berbeda dibandingkan atas tahu pong di tempat lainnya.

“Tahu Pong Gajah Mada tidak membuka cabang di tempat lain,” ujar perempuan berusia 64 tahun ini.

Setiap hari Tahu Pong Gajah Mada yang buka mulai pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB selalu ramai dikunjungi pembeli.

Pembeli yang kebanyakan datang bersama keluarga dan kerabatnya bisa memilih tempat untuk bersantap di lantai II atau di bawah.

Harga tahu pong relatif cukup terjangkau. Untuk satu porsi tahu pong komplet terdiri atas tahu pong, tahu putih padat, gimbal urang, dan telur bebek seharga Rp28.000.

Ada juga tahu pong kopyok telur (seperti martabak telur), tahu pong gimbal telur, tahu emplek gimbal telur, tahu emplek, dan tahu emplek telur

Tahu pong yang disajikan dengan tambahan acar lobak putih dan mentimun tersebut bisa disantap langsung atau dengan nasi.

Menyantap tahu pong paling enak saat masih panas setelah turun dari penggorengan.

Menurut Tari panggilan Lestari, bahan baku tahu pong tidak dibuat sendiri, tapi membeli dari perajin tahu yang sudah menjadi langganan.

“Rata-rata setiap hari dapat menjual sekitar 80 porsi tahu pong. Kami libur pada Minggu serta Lebaran hari pertama dan Tahun Baru,” ujar Tari.

Pengenai pelanggannya, Tari menyebutkan beberapa tokoh, antara lain Wali Kota Semarang Hendrar Prihari, mantan menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, artis Iawan Gunawan, dan perancang busana Anne Avantie.

“Pak Basuki Hadimuljono sering makan di sini, terutama kalau sedang berkunjung ke Semarang,” kata dia.

Salah seorang pelanggan, Agus, menyatakan menjadi pelanggan Tahu Pong Gajah Mada sejak tahun 1980-an.

“Saya tahunya ya Tahu Pong Gaja Mada, rasanya memang enak,” ujar warga asal Rembang ini.

1735