Cilacap, Gatra.com - Pemerintah desa di tiga desa yang terdampak proyek pembangunan jalan nasional Jalur Jalan Lintas Selatan Selatan (JJLS) berkoordinasi untuk menyampaikan tuntutan warga kepada pemerintah agar mendesak pelaksana proyek segera menanggulangi dampak negatif proyek nasional ini.
Kepala Desa Cisumur, Supriyo mengatakan ia bersama dua kepala desa lainnya, yakni Kepala Desa Sidamukti dan Gandrungmanis tengah berupaya berkomunikasi dengan pelaksana proyek. Pasalnya, banyak warga terdampak telah mengadu agar proyek segera selesai dan mereka terbebas dari dampak negatifnya.
“Memang dalam pelaksanaan proyek ada beberapa hal yang tidak semestinya terjadi. Kami akan menjembatani tuntutan warga kepada pelaksana proyek,” ucapnya.
Supriyo mengungkapkan, akibat proses pembangunan JJLS tersebut, banyak terjadi kecelakaan akibat jalan licin tertutup lumpur. Kemudian, muncul pula laporan bahwa pengurukan menyebabkan sejumlah saluran air tersumbat sehingga mengakibatkan banjir rendaman.
“Saya yakin warga juga mendukung proyek ini. Cuma dengan dampaknya ini ada yang memaklumi, ada juga yang perlu seperti itu, menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.
Dia juga menjamin situasi di tiga desa, terutama di Desa Cisumur tetap kondusif meski pascademonstrasi seratusan warga tiga desa. Sebab, sejatinya warga juga mendukung pelaksanaan proyek tersebut.
“Banyak juga warga Cisumur yang ikut bekerja. Ada yang jaga alat berat, atau ikut di pekerjaan sipilnya,” jelasnya.
Selain berkomunikasi dengan pelaksana proyek, Supriyo juga bilang akan berkoordinasi dengan binamarga untuk mengurangi dampak pembangunan JJLS ruas Kedungreja-Bantarsari ini. Dia berharap, pengawasan yang ketat dari pemerintah akan membuat pelaksana proyek lebih disiplin dan tidak mengabaikan kepentingan warga.