Kendari, Gatra.com- Jenazah prajurit Yonif 725/Woroagi, Praka Risno (24), tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (18/2) sekira pukul 19.45 Wita. Jenazah Risno dibawa menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara jenis Boeing AI-7304.
Upacara penyerahan dan penjemputan jenazah dilakuan secara militer. Danrem 143 Halu Oleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto bertindak sebagai inspektur upacara, disaksikan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka bersama Forkopimda.
Usai prosesi penyerahan, jenazah kemudian dibawa ke Markas Yonif 725/Woroagi untuk disemayamkan sekaligus digelar doa besama. Lalu pada Rabu (19/2) pagi, jenazah akan dibawa ke kampung halaman, Ereke Kabupaten Buton Utara. "Jenazah akan dimakamkan ke kampung halamannya. Risno berasal dari Ereke Buton Utara," ujar Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka saat ditemui usai prosesi penjemputan jenazah.
Mengenai adanya peluang dispensasi kepada keluarga almarhum yang ingin berkarier di militer, Andi mengaku, belum bisa memastikan. "Kita sesuaikan dengan aturan. Manakala memenuhi syarat untuk masuk TNI pasti akan dipertimbabgkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Praka Risno merupakan satu dari lima prajurit 725/Woroagi yang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat. Heli ini dilaporkan hilang kontak di Pegunungan Bintang Papua pada 28 Juni 2019 lalu.
Saat itu, helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang mulai 11.44 WIT. Ada 12 orang dalam helikopter, terdiri dari tujuh kru dan lima orang Satgas Yonif 725 / Wrg yang akan melakukan pergantian pos.