Semarang, Gatra.com - PT Pertamina (Persero) memperluas layanan penjualan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia. Melalui pengadaan Pertashop, upaya Pertamina itu didukung oleh Kementerian Dalam Negeri.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta disaksikan oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid di hadapan ribuan aparat desa, kota dan kabupaten se-Jawa Tengah dalam acara Rapat Kerja Percepatan Penyaluran Dana Desa 2020 di Holy Stadium Semarang, Selasa (18/2).
Diketahui, Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM dan LPG yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain. Kehadiran Pertashop juga dapat mendukung program Pertamina One Village One Outlet (OVOO) dalam rangka memastikan pelayanan Pertamina hingga ke pedesaan.
Baca juga : Pertamina Akan Bangun 10.000 Pertashop
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama ini merupakan kemitraan strategis antara Pertamina dan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka mewujudkan keadilan energi.
"Kami akan memastikan 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina. Kendati dibangun di desa, pembangunan Pertashop ini akan tetap memperhatikan aspek komersial demi keberlangsungan bisnisnya," katanya.
Sebagai instansi Pemerintah yang memiliki kewenangan hingga pedesaan, kemitraan dengan Kemendagri diharapkan dapat mempercepat perizinan dan dukungan sosialisasi kepada masyarakat dalam pembangunan Pertashop.
"Pertamina akan membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat hingga ke pedesaan dengan memperluas penyediaan atau availability energi. Pembangunan Pertashop akan diprioritaskan bagi daerah yang belum terjangkau SPBU," tuturnya.
Saat ini terdapat 475 bangunan Pertashop yang sudah diproduksi dan siap didistribusikan. Mini outlet tersebut menggunakan komponen dan diproduksi di dalam negeri. Adapun, Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran yaitu antara 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan 3.000 liter per hari (Diamond). Untuk memperluas pembangunan Pertashop, Pertamina akan mengembangkan dua skema kerja sama, yakni Skema Investasi oleh Pertamina dan Skema investasi oleh Lembaga di Desa.
Vice President Stakeholder Relations PT Pertamina (Persero), Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, kedua skema tersebut ditawarkan Pertamina kepada mitra, baik lembaga desa maupun pihak lain atas persetujuan Pemerintah Daerah. Adapun penentuan skema, Pertamina menyerahkan pada pilihan mana yang dinilai menguntungkan oleh mitra.
“Kehadiran Pertashop merupakan alternatif Pemerintah dan Pertamina untuk memperluas layanan penyaluran BBM dan LPG dengan bekerja sama berbagai pihak dan tetap mempertimbangkan aspek komersial lokasi yang diajukan. Kami mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan seluruh pihak yang telah mendukung layanan BBM dan LPG melalui Pertashop ini,” tandasnya.