Bantul, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan akan menyelesaikan setiap kerusakan lingkungan akibat industri. Menurut dia, banyaknya pembangunan yang mengancam kelestarian lingkungan itu adalah demi mencipatkan lapangan kerja.
Hal ini disampaikan Ganjar guna menjawab pertanyaan perwakilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang mendemo dirinya saat datang ke kampus itu, Selasa (18/2). Ganjar menjadi pembicara kunci di acara 'Government Gathering' di UMY.
Ganjar dijadwalkan hadir bersama Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara itu. Namun Anies batal hadir dan hanya tampil melalui video conference. Kedua gubernur ini dianggap sebagai penjahat lingkungan oleh 'Aliansi UMY Bergerak' yang mengadakan demonstrasi.
Mewakili pendemo, Ketua BEM UMY Iqbal bertemu langsung dengan Ganjar. Iqbal bertanya mengenai langkah Pemprov Jateng mengatasi kerusakan Bengawan Solo yang ditimbulkan oleh berbagai usaha di Solo.
"Kedua, soal partisipasi publik. Seberapa besar yang akan dilibatkan oleh pemprov dalam membangun Jateng?" kata Iqbal.
Menjawab hal itu, Ganjar menjelaskan, pihaknya sudah memanggil seluruh pengusaha dan mendata para pembuang limbah di Bengawan Solo.
"Ada pengusaha batik, tekstil, pembuat ciu, yang limbahnya di buang malam hari ke Bengawan Solo. Pertama saya tegaskan bahwa Bengawan Solo sekarang menjadi tempat sampang terpanjang di dunia. Mereka paham dan sadar," ujar Ganjar.
Menurutnya, persoalan utama pencemaran Bengawan Solo adalah perusahaan tidak memiliki IPAL karena terkendala biaya. Pemprov Jateng tengah membuat IPAL komunal dan sementara, sedangkan pengusaha diminta tidak lagi membuang limbah ke Bengawan Solo.
Mengenai partisipasi publik, Ganjar menyebut Pemprov Jateng melihatkan masyarakat dalam pembangunan berbasis penyelamatan lingkungan. Salah satunya dalam pembangunan Bendungan Bener, Purworejo. Masyarakat pun paham bahwa bendungan itu menyelamatkan mereka dalam pengadaan air.
"Yang perlu saya tekankan, kenapa Pemprov Jateng ingin menarik investor masuk ke Jateng lebih besar dari sebelumnya. Saya mengerti akan ada penolakan terutama soal lingkungan. Tapi ini demi menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, Pemprov Jateng mengalami ledakan demografi usia produktif. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, lapangan pekerjaan, lingkungan, dan sekolah yang baik harus disiapkan.
Sebelum Ganjar dan wakil mahasiswa bertemu, sekitar 50-an mahasiswa mendemo Ganjar dan Anies di kampus UMY. Mereka menyebut keduanya penjahat lingkungan karena menggarap berbagai proyek besar yang merusak lingkungan.
Sehari sebelum kedatangan kedua gubernur itu, pernyataan sikap mahasiswa telah beredar. Ganjar disebut bermasalah di Kendeng dan Bengawan Solo, Anies dianggap bertanggung jawab soal reklamasi dan penanganan banjir.
Namun saat acara hari ini, hanya Ganjar yang hadir. Anies absen dengan alasan ada acara yang tak dapat ditinggalkan. Akibat demo ini, Ganjar pun harus datang dan pulang melalui pintu belakang kampus.
Usai acara, perwakilan mahasiswa memberi raport penilaian kepada Ganjar dan mendesak kader PDIP itu untuk membaca dan menjawabnya. Namun Ganjar menolak permintaan itu dan meminta perwakilan mahasiswa menghargai dan menghormati hak pribadinya.