Jakarta, Gatra.com - Berkembangnya startup yang menawarkan jasa konsultasi kejiwaan online sesungguhnya menjadi sebuah hal yang positif. Hal itu diungkapkan oleh Pakar Psikologi Universitas Indonesia, Lathifah Hanum.
Hanum berpandangan, bahwa dengan adanya startup konseling berbasis online menjadi suatu hal yang bagus dan positif. Salah satu yang disinyalir membawa dampak positif adalah konseling online membawa akses yang mudah kepada masyarakat dalam memenuhi layanan psikologis.
"Jadi, adanya startup-startup ini justru membantu untuk menangkap dulu masalah awal yang terjadi pada masyarakat. Kalau masalah itu relatif ringan, maka itu masih bisa dibantu via online. Mungkin misalnya seperti stres harian, kerjaan yang menumpuk, mungkin bisa dibantu lewat online. Disitu mungkin di jelaskan bagaimana menyusun, to do list yang baik," ujar Hanum saat dihubungi Gatra.com, Senin (17/2).
Hanum merekomendasikan, jika klien mempunyai masalah kejiwaan yang cenderung berat, tentunya tetap melakukan pertemuan langsung dengan psikolog dan melakukan konseling secara tatap muka.
"Untuk pasien depresi, kecemasan akut, atau gangguan lainnya yang menggangu aktifitas hariannya seperti itu, ya mungkin tidak cukup lewat konseling online, harus melakukan pertemuan. Memang, ada masalah-masalah yang kita harus ketemu, melakukan pembahasan lebih lanjut," jelas Hanum.
Konseling via online kata dia, sejatinya membantu asesment awal dalam layanan psikologis. Karena sebetulnya, pertemuan dengan psikolog itu, idealnya terdiri dari beberapa sesi.
"Sesi pertama itu asessment. Kalau online itu biasanya, kita hanya melakukan assesment, kebutuhan klien itu apa. Apa yg memang jadi masalah utama. Setelah itu akan kita lihat, apakah orang ini, cukup dibantu via online atau dia butuh pertemuan langsung yang tatap muka. Karena konseling itu kan ada dua bedanya, ada yang biasa dan terapi. Nah, yang terapi itu harus ketemu," tandasnya.