Kupang, Gatra.Com -- Menghadapi Pilkada September 2020 mendatang, semua pihak diminta tetap menjaga kebersamaan dan sendi-sendi kehidupan yang sudah terbina dalam masyarakat. “Jangan hanya karena Pilkada, beda politik, beda pilihan dan mencederai kebersamaan dan sendi-sendi kehidupan yang sudah terbina dalam masyarakat. Ini tidak boleh. Beda pilihan politik itu wajar dan tidak ada masalah karena pilkada hanya sesaat. Sementara persaudaraan seumur hidup,” kata Bupati Malaka dr Stef Bria Seran ( 18/2)
Sebagai pembina politik di Kabupaten Malaka jelas dr Stef Bria Seran dirinya berkewajiban mengingatkan seluruh komponen masyarakat di untuk tetap menjaga kebersamaan. “Pilkada itu penting untuk memilih pemimpin guna melanjutkan kesinambungan pembangunan di daerah. Namun harus dilakukan dengan cara-cara beradab dan tidak merubah tatanan yang sudah dibangun ,” tegas dr Stef Bria Seran
Lebih lanjut alumni Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang ini menyatakan Pilkada itu pesta demokrasi. Karena itu harus dilakukan dalam suasana penuh kegembiraan dan bertanggung jawab sehingga bisa berjalan sukses, tertib dan aman penuh kedamaian. “Pilkada itu pesta demokrasi. Namanya Pesta harus dihadapi dengan penuh sukacita. Harus dilakukan dalam suasana penuh kegembiraan dan bertanggung jawab sehingga bisa berjalan sukses, tertib dan aman penuh kedamaian ,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Stef Bria Seran juga mengingatkan penyelenggara Pilkada agar tetap konsisten dan fokus dalam menjalankan berbagai tahapan-pilkada. ”Dalam hal pengawasan supaya dilakukan berdasarkan tahapan pilkada. Sampai saat ini KPU belum tetapkan paslon sehingga belum ada dukung mendukung. Inikarena sesuai tahapan pilkada penetapan Calon baru pada tanggal 8 Juli,” kata dr Stef Bria Seran.
Untuk itu dia mengharapkan agar harus dilaksanakan secara profesional dalam menjalankan tugas sehingga tidak ada kegaduhan-kegaduhan. ”Kepada para ASN supaya dalam bekerja harus profesional dan tidak boleh diskriminasi dalam memberikan pelayanan. Jangan terlibat politik praktis. Untuk wartawan, momentum Pilkada ini harus dijadikan sarana untuk mencerdaskan rakyat melalui pemberitaan edukatif dan tidak membuat berita hoax ,” tutupnya.