Mamuju, Gatra.com -- Ahli reptil asal Australia, Matt Wright, pamit setelah gagal melakukan upaya penyelamatan buaya terjerat atau berkalung ban selama delapan hari di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Justru pria asal kabupaten Mamuju Tengah menyatakan siap menyelamatkan buaya berkalung ban itu di sungai Palu jika diminta pihak terkait.
Dia adalah Rusli (39) yang merupakan pawang buaya dari kabupaten Mamuju tengah, yang baru-baru ini berhasil menangkap buaya di sungai Budong-budong dengan ukuran panjang sekira 3 meter dengan bobot seratus kilogram lebih.
Rusli menangkap induk buaya di sungai Budong-budong karena kerap memangsa ternak warga. Rusli juga menangkap anak buaya tersebut.
Rusli mengaku pernah mendaftar sayembara yang dibuka BKSDA Palu untuk menangkap dan mengeluarkan ban dari leher seekor buaya. Namun dirinya tidak lolos alias gugur karena Rusli tidak memiliki alat yang dipersyaratkan. "Dulu saya mendaftar sayembara untuk melepaskan kalung ban pada seekor buaya di Palu tapi saya tak lolos," kata Rusli.
Setelah melakukan survey di sungai tempat buaya berkalung bersarang, Rusli mengaku tidak terlalu sulit menangkap reptil tersebut. "Menangkap buaya di Palu itu, perlu cara khusus tidak sama seperti memancing ikan di sungai," katanya.
"Saya sudah survey sungai buaya berkalung itu bersarang, jika menangkapnya tidak terlalu sulit, memerlukan cara khusus mulai dari persiapan hingga ritual tertentu," katanya. Rusli curiga jika buaya berkalung ban itu bukan buaya sembarangan alias memiliki majikan atau penggembalanya.
"Saya curiga buaya itu punya majikan atau penggembalanya. Karena biasanya buaya seperti punya penggembalanya," katanya.
"Jika saya diminta untuk menangkap buaya berkalung itu, saya siap tapi harus dibiayai pemerintah, sebab saat saya ke kota Palu mendaftar sayembara beberapa Minggu lalu saya naik motor dan jaraknya itu sangat jauh dan membuat saya kapok, ditambah lagi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Saya menunggu informasi dari kota Palu untuk menyelamat reptil tersebut," katanya.