Cilacap, Gatra.com – Salah satu makanan khas Banyumas raya adalah mendoan. Mendoan, dijual mulai di warung pinggir jalan, kedai, hingga naik kelas disajikan di hotel serta tempat wisata.
Salah satunya di wisata Kemit Forest, sebuah destinasi wisata alam yang dipadukan dengan beragam wahana wisata di Cilacap, Jawa Tengah. Di tempat ini, mendoan bisa dinikmati dengan berbagai bumbu yang menambah kelezatan mendoan.
Salah satu pengelola warung makan, Tono Sartono mengatakan, andalan warungnya adalah mendoan panas. Mendoan baru digoreng saat ada pemesan. Mendoan bisa dinikmati secara klasik, dengan cabai rait hijau atau dengan cocolan bumbu kecap. “Bisa pakai bumbu pecel atau hanya rajangan cabai dan bawang merah,” katanya.
Selain mendoan, Tono juga menyediakan kuliner tradisional lainnya, yakni pecel. Pecel yang disajikan pun berbeda dari kebanyakan pecel lainnya. Pecel di warung Pak Tono adalah pecel khas kereta api. Bumbu pecel baru diseduh ketika ada pesanan. “Bedanya kalau pecel biasa itu digerus, kalau khas kereta api itu bumbu dibuat terlebih dahulu, setelah itu baru diseduh,” jelasnya.
Tono dan istrinya, Turilah adalah mantan pedagang asongan kereta api. Namun, sejak tak lagi diperbolehkan berjualan di atas kereta api, mereka berusaha membuka berbagai usaha lainnya. Sampai satu ketika, mereka memutuskan untuk berjualan di Kemit Forest dan mendirikan warung. “Tadinya saya berjualan keliling di dalam. Jualan pecel. Ternyata sangat laris,” kata Turilah.
Turilah mengakui, sejak membuka warung di Kemit Forest, perlahan perekonomiannya membaik. Ia jadi punya pendapatan untuk menopang kebutuhan sehari-hari. “Sama anak tidak boleh jualan lagi, suruh istirahat saja di rumah. Tapi kalau tidak jualan juga bosan. Alhamdulillah lancar,” katanya.