Semarang, Gatra.com - Peran media diperlukan untuk membantu kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah mensejahterakan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Bambang Kusriyanto pada “Dialog Interatif Dengan Media Massa” di Hotel Kesambi Hijau Semarang, Senin (17/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris DPRD Jateng Urip Sihabudin, sejumlah pimpinan redaksi media massa, serta puluhan puluhan jurnalis dari media cetak, online, televisi, dan radio.
Sedangkan pimpinan DPRD Jateng lainnya yakni wakil ketua Sukirman, Heri Pudyatmoko, Ferri Wawan Cahyono, Quatly Abdulkadir Alkatiri, serta anggota dewan, dan komisi DPRD Jateng tidak bisar hadir karena sedang reses.
Menurut Bambang media massa bisa membantu pemberitaan tentang penangan kemiskinan di Jateng yang masih mencapai 10,58%.
“Masih ada 14 kabupaten/kota di Jateng masuk zona merah, daerah miskin. Media massa bisa berperan ikut membantu menurunkan kemiskinan melalui pemberitaan,” katanya.
Guna terjalin sinergitas antara DPRD dengan media massa, Bambang menyatakan akan mengadakan kegiatan dialog interaktif rutin setiap empat bulan sekali.
Pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini menginginkan dialog nantinya dilakukan secara non-formal sehingga bisa berjalan santai dan bebas.
“Bila suasana santai wartawan bisa bebas mengriktik kinerja anggota dewan,” ujarnya disambut tawa wartawan yang hadir.
Dalam dialog yang dipandu mantan anggota DPRD Jateng Bona Ventura, Bambang berharap media bersikap netral dan independen dalam pemberitaan.
“Media agar jangan sampai memihak, tapi supaya netral,” harapnya.
Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Gunawan Permadi, mengusulkan agar dialog bisa dilakukan satu atau dua bulan sekali, karena bila empat bulan terlalu lama.
Jurnalis CNN TV, Damar Sinuka, menyatakan agar terjalin sinergitas, maka Ketua DPRD Jateng agar merespon telepon atau pesan Whatsapp (WA) dari wartawan.
“Saya pernah mengirim WA ke Pak Bambang tapi tidak ditanggapi,” ujar dia.
Senanda disampaikan jurnalis Jawa Pos Radar Semarang, Ida Nur Layla. Kemudahan pimpinan DPRD saat dihubungi untuk keperluan wawancara membantu kerja wartawan.
“Kami tidak menuntut banyak kepada DPRD, hanya menginginkan mudah dihubungi untuk wawancara,” kata dia. (ADV)