Padang, Gatra.com - Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) tahun 2020 meningkat sebesar 19,6 persen, dibandingkan tahun 2019, yakni dari Rp108 miliar menjadi Rp129 miliar. Hal ini dikarenakan Sumbar termasuk prioritas bidang tanaman pangan holtikultura.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyebutkan, dengan dana yang tersedia, menteri pertanian mengurangi pendanaan yang bersifat konsumtif. Pembangunan pertanian ke depannya diarahkan berbasis teknologi yang maju, mandiri dan modern (3M). Sumbar ditargetkan mampu menyerap KUR dalam kegiatan pembangunan pertanian sebanyak 1 Triliun tahun 2020.

"Pemerintah tidak lagi banyak mensubsidi atau membiayai kegiatan pertanian, tapi mengarahkan menggunakan KUR atau kredit yang disubsidi pemerintah," kata Irwan, Senin (17/2).

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2019 dan Sinkronisasi Program Kegiatan 2020 Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan se-Sumbar. Dia menyarankan setiap kepala daerah kabupaten/kota diarahkan pembangunan pertanian.

Menurut Irwan, kebijakan Menteri Pertanian yang baru diarahkan untuk pembangunan pertanian dengan Pola Pembangunan Konstra Tani berbasis data. Pola yang ditempatkan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tersebut, masing-masing daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota sebagai penanggungjawabnya.

Irwan berharap adanya gerakan percepatan tanam untuk peningkatan produktivitas ekspor di tahun 2020. Maka untuk itu perlu sinkronisasi program dan kegiatan antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengupayakan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kita mesti menyatukan perspektif perencanaan dalam mengembangkan pembangunan pertanian. Semua anggaran yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota hendaknya disinergikan demi meningkatkan kualitas hidup petani," tandasnya.