Jakarta, Gatra.com - Kebijakan Kampus Merdeka yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dinilai masih perlu sosialisasi. Karena banyak stakeholder pendidikan tinggi di Indonesia belum menyentuh secara luas intisari kebijakan tersebut.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beserta Universitas Sahid Jakarta (USAHID) menyelenggarakan Kegiatan Workshop Sistem Pembelajaran Kreatif untuk Mendukung Merdeka Belajar dengan topik Sosialisasi Kampus Merdeka (Merdeka Belajar), Sistem Pembelajaran Kreatif, dan Penjaminan mutu proses Pendidikan di lingkungan LLDIKTI.
Disampaikan oleh Rektor Universitas Sahid Jakarta, Prof. Kholil, masih banyak pemangku kepentingan di ranah pendidikan tinggi yang masih bingung terhadap kebijakan kampus merdeka, sehingga kegiatan sosialisasi seperti Workshop yang diselenggarakan USAHID ini menjadi penting untuk di lakukan.
"Pengelola kampus, masih ada yang kebingungan dengan kebijakan Kampus Merdeka Pak Menteri. Nah semoga dengan adanya workshop ini, bisa sebagai arena sosialisasi agar bisa mendapatkan pencerahan," jelas Prof. Kholil saat ditemui di Kampus USAHID, Jakarta, Senin (17/2).
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya (YSJ), Nugroho B. Sukamdani, menyampaikan bahwa Perubahan kebijakan yang terjadi termasuk tentang kampus merdeka belajar ini perlu direspon dengan cepat dan tepat oleh universitas agar dapat dilaksanakan dengan baik.
"Hal ini penting karena kurikulum dan metode pendidikan harus selalu update dan disesuaikan dengan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains. Yang salah satunya tentang kebijakan kampus merdeka belajar," pungkas Nugroho.