Padang, Gatra.com - Demi mengendalikan harga bawang putih yang melonjak, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mendatangkan sebanyak 23,6 ton bawang putih ke Sumatera Barat. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan menurunkan harga bawang putih yang naik sejak dua pekan terakhir.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi menyampaikan, jumlah tersebut diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sebulan ke depan. Harga bawang putih yang didatangkan itu dijual dengan harga Rp32 ribu per kilogram, dan jauh lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp55 per kilogram.
"Hingga hari ini harga bawang putih di Pasar Raya Padang mencapai Rp48 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram, sedangkan di daerah lain mencapai Rp60 ribu - Rp80 ribu per kilogram," jelasnya di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Padang, Minggu (16/02).
Dari keterangan Efendi, pasokan bawang putih yang didatangkan tersebut akan didistribusikan ke-16 kabupaten dan kota di Sumbar, kecuali Mentawai, Dharmasraya dan Pasaman Barat. Setiap hari delapan unit mobil TTIC akan menjual bawang putih tersebut di pasar-pasar agar pedagang ikut menurunkan harga.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Kementerian Pertanian RI, Risfaheri berpendapat agar ke depan Sumbar lebih meningkatkan produksi bawang putih lokal. Pasalnya, Sumbar hanya butuh 150 hektar untuk memenuhi 1.000 ton per tahun, yang per hektarnya bisa memproduksi sekitar delapan ton.
Ia menjelaskan, bawang putih selama ini memang diimpor dari Cina, bahkan India. Menurutnya, selama ini memang Indonesia masih ketergantungan impor. Demi menjaga stabilitas harga, pihaknya akan terus memantau kebutuhan dan harga komoditas pangan, termasuk bawang putih, terutama menjelang bulan puasa.
"Sekarang Sumbar sudah menanam bawang putih, tapi sebagian besar digunakan untuk benih. Kita harap penanaman bawang putih harus digalakkan," ujarnya.