Home Kebencanaan Ketua DPRD Siak 'Ancam' Perusahaan Ber-HGU

Ketua DPRD Siak 'Ancam' Perusahaan Ber-HGU

Siak, Gatra.com - Ketua DPRD Kabupaten Siak, Azmi minta supaya semua perusahaan kelapa sawit di daerah itu peduli terhadap penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Khususnya perusahaan yang mengantongi HGU, jangan menganggap enteng persoalan karhutla ini. Dan saya pastikan, jika lahan perusahaan terbakar, DPRD akan minta kementerian mencabut HGU-nya," ancam Azmi, Senin (17/2).

Ancaman yang terlontar dari mulut Azmi ini cukup beralasan, sebab saat ini karhutla menjadi momok tersendiri bagi Siak, khususnya Riau.

Itu pula yang membikin wakil rakyat di Siak menjadi rajin menjambangi perusahaan-perusahaan. PT Teguh Karsa Wina Lestari (TKWL) di Kecamatan Bungaraya, misalnya. Azmi dan anggota Komisi II DPRD Siak sengaja datang ke sana menengok langsung sarana dan prasarana (sarpras) pengendalian Karhutla miliki perusahaan itu.

"Sarparas harus sesuai dengan surat edaran KLHK. Nah, kami sengaja datang untuk memastikan apakah perusahaan sudah menjalankan sesuai intruksi KLHK atau tidak," katanya.

Adapun instruksi KLHK itu kata Azmi antara lain perusahaan wajib punya embung air dan menara api. "Alhamdulillah di perusahaan itu semua aman. Peralatan mereka sudah sesuai. Sidak ini kita lakukan agar di Siak tidak lagi menjadi lumbung api. Tak menutup kemungkinan, kunjungan serupa akan kita lakukan ke semua perusahaan di Siak. Sebab ada 33 perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di sini," katanya.

General Manager (GM) PT TKWL Hasman Hasby mengatakan, sejak tahun 2019 lalu pihaknya sudah memenuhi Sarpras itu.

Bahkan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah Kecamatan Bungaraya, perusahaan sudah menjalin kerjasama dengan 10 pemerintah kampung.

"Semua item yang diharuskan kementerian sudah kita lengkapi. Bahkan ada yang kita lebihkan, seperti mesin air. Mestinya 6, kita sediakan 10 unit," ujarnya.

Lebih jauh Hasman menyebut, dengan HGU seluas 7.094 hektar, tentu mencegah karhutla bukan perkara mudah. Apalagi kata dia dari 7.094 hektar tadi, baru 3.380 hektar lahan HGU perusahaan yang ditanami sawit. Sisanya masih lahan kosong semak belukar.

"Itu tak kita pungkiri. Jadi kita mempersiapkan segala sesuatunya. Jikapun terjadi kebakaran, kita sudah siap di segala lini meski sampai saat ini belum ada lahan kita yang terbakar," katanya.



Reporter: Sahril Ramadana

 

642