Kupang, Gatra.com - Pratu Yanuarius Loe, salah satu dari 12 anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, diminta keluarganya untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Atambua, Kabupaten Belu, NTT.
Komandan Korem (Danrem) 161 / Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Syaiful Rahman mengatakan, sesuai rencana jenazah pria kelahiran Desa Rinbesihat, Kecamatan Rai Manuk, Kabupaten Belu NTT itu akan diterbangkan ke Bandara El Tari Kupang dari bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Selasa (18/2) besok. Saat ini, telah disediakan pelayanan Garnisum, untuk membawa melalui jalur darat ke daerah asalnya.
“Proses evakuasi pertama hari ini 17 Februari 2020 untuk daerah Jawa. Sedangkan Pratu Yanuarius Loe akan baru akan diterbangkan dari Halim Perdanakusuma tanggal 18 Februari 2020 besok. Begitu tiba langsung diberangkatkan ke kampung halamannya di Belu dengan kawalan anggota,” kata Danrem 161 / Wira Sakti Kupang ( 17/2).
Dia menyebutkan keluarga Pratu Yanuarius Loe telah mempersiapkan semua keperluan untuk acara pemakaman di rumah duka.“ Keluarga minta agar dimakamkan di Taman makam Pahlawan Seroja di Atambua. Kami juga sepakat dengan permintaan mereka. Namun jika ada perubahan dari keluarga kami juga mengikuti kemauan mereka,” ujarnya.
Sementara itu Fransiskus Loe, ayah Pratu Yanuarius Loe mengatakan, sangat kehilangan ketika mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban jatuhnya Heli MI-17.
"Yanuarius itu menjadi tulang punggung keluarga. Dia merupakan putra kedua dari 11 bersaudara. Kami sangat kehilangan almarhum, selama ini kami juga sudah komunikasi dengan Yonif Rider 725 Woroagi sebagai satuan almarhum,” kata Fransiskus Loe.
Menurutnya, sesuai kesepakatan keluarga almarhum Pratu Yanuarius Loe akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja Atambua.“Keluarga juga telah berkoordinasi dengan Kodim 1605 Belu, terkait proses pemakaman almarhum nanti. Rombongan keluarga telah tiba di Kupang untuk menjemput jenasah besok 18 Februari 2020. Proses pemakaman diserahkan ke TNI untuk dilakukan secara militer yang direncanakan akan digelar Jumat (21/2).
Diketahui, Heli MI-17 hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019, saat terbang dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani Jayapura. Helikopter Mil MI-17 milik TNI AD itu kemudian ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.