Mamuju, Gatra.com - Sejumlah rumah makan besar di Kabupaten Mamuju, kedapatan masih menggunakan gas elpiji 3 kg, atau elpiji bersubsidi. Para pemilik rumah makan pun langsung mendapatkan teguran keras dari Dinas Perdagangan setempat.
Hal itu diketahui dari isnpeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, dan jajaran kepolisian di sejumlah cafe dan rumah makan, Senin (17/2).
Kepala Dinas Perdagangan Mamuju Imelda Pababari,mengatakan, dari sidak tersebut, ditemukan masih banyak pemilik resto dan rumah makan yang nakal, sehingga pihaknya akan menarik tabung gas 3 kg tersebut apabila nanti masih ditemukan menggunakan tabung bersubsidi.
"Dari lima warung makan yang sudah disidak, semua masih rata rata menggunakan gas bersubsidi, dan itu sudah kami tegur," ujarnya.
Ia menegaskan, untuk sidak kali ini pihaknya baru memberikan teguran kepada pemilik rumah makan. Namun, jika kembali ditemukan masih menggunakan elpiji bersubsidi, maka pihaknya akan bertindak tegas.
"Itu kami lakukan, karena kita di Sulbar masih terbatas stok gas tiga kilo bersubsidi. Bahwa gas bersubsidi tersebut diperuntukan kepada masyarakat yang tidak mampu," ucapnya.
Ia menambahkan akan tetap rutin, serta kembali melakukan sidak, untuk mengontrol pendistribusian tabung tersebut, demi memastikan tabung bersubsidi betul sampai kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Kami melakukan sidak ke resto dalam rangka memastikan pendistribusian tabung bersubsidi tepat sasaran," kata Imelda.
Sementara salah satu pemilik warung makan Parawansyah, bedalih terpaksa menggunakan elpiji bersubsidi lantaran kesulitan mendapatkan tabung 12 kg, di tingkat agen."Saya sudah cari tabung non subsidi, hanya saja dipangkalan langka, jadi sementara saya gunakan tabung tiga kilo," kilahnya.