Home Teknologi Soal Inovasi, Menhub Ibaratkan Mahasiswa Bak Anjing Pelacak

Soal Inovasi, Menhub Ibaratkan Mahasiswa Bak Anjing Pelacak

Sleman, Gatra.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta mahasiswa seperti anjing pelacak yang mampu mengendus masalah dan kebutuhan masyarakat untuk dicarikan solusi dan inovasinya. 
 
Hal ini disampaikan Budi usai memberikan pidato ilmiah 'Pengembangan Sistem Transportasi Menuju Pembangunan yang Berkadilan dan Berkelanjutan' saat peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-74 Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM), Senin (17/2).
 
"Dunia pendidikan Indonesia harus bersikap dan menjadi motor pengerak persaingan. Negara kita memiliki kesempatan untuk bersaingan karena sangat berpotensi. Dunia pendidikan tidak boleh hanya di kampus-kampus saja," kata Menhub.
 
Karena itulah, kata Budi, sebagai agen perubahan mahasiswa harus melihat kebutuhan masyarakat dan dunia industri saat ini. Mereka semestinya tidak hanya sekadar belajar, melainkan juga harus mampu melihat apa yang ada di balik peristiwa.
 
"Ibaratnya, mahasiswa ke depan seperti anjing pelacak. Mereka harus mampu melihat hal-hal mana yang baru, hal-hal yang menantang untuk kemudian dibawa kembali ke universitas untuk dibuatkan suatu pemikiran yang inovatif," katanya.
 
Menurut Budi, pemerintah dan birokrasi juga ditantang oleh kalangan industri untuk berupaya agar hasil penelitian universitas mampu diterapkan di dunia industri. Dengan tantangan itu, mahasiswa dan civitas akademika tidak bisa lagi melakukan penelitian yang berskala kecil karena akan tertinggal. 
 
"Indonesia memiliki potensi untuk bersaing dengan Korea maupun Jepang. Namun saya minta mahasiswa tetap menjaga sikap sederhana. Kesederhanaan ini filosofi hidup yang menjadi inspirasi bekerja lebih baik, spartan, dan sepenuhnya dengan hati. UGM telah mengajarkan saya tentang kesederhanaan," kata alumnus FT UGM ini.
 
Dalam sambutannya, Dekan FT UGM Nizam menyatakan selama 2019 akademisi FT UGM telah mempublikasikan 1.387 artikel dengan rincian 385 di jurnal internasional, 535 di jurnal prosiding internasional, dan 274 di jurnal prosiding nasional. 
 
"Angka ini naik 19,2 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.164 artikel ilmiah. Sedangkan untuk karya yang telah mendapatkan hak paten berjumlah 102 karya," kata Nizam. 
 
Adapun program pengabdian masyarakat FT UGM tahun lalu mencapai 934 kegiatan dengan anggaran Rp78 miliar dari pemerintah dan pihak swasta. Jumlah ini juga meningkat dibanding pada 2018 dengan 860 kegiatan.
104