Home Gaya Hidup Rayakan HPN, Wartawan Bantul 'Bedah Rumah' Warga Difabel

Rayakan HPN, Wartawan Bantul 'Bedah Rumah' Warga Difabel

Bantul, Gatra.com - Forum Wartawan Bantul (FPB) merayakan Hari Pers Nasional (HPN) dengan berinisiatif mengumpulkan dana untuk memperbaiki rumah Kasih (45), Minggu (16/2). Warga RT 04 Dusun Polaman, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan ini menjadi difabel sejak enam tahun lalu.
 
Kakak Kasih, Sri Murti, menceritakan adiknya hidup menyendiri di teras belakang rumah. "Adik saya menderita kecacatan sehingga tidak bisa berjalan. Sejak berpisah dengan suaminya, mentalnya juga terganggu," katanya.
 
Meski sudah diminta tinggal bersama Sri, Kasih menolak. Sri menyatakan dirinya selama ini mengurus sang adik seperti saat makan dan mandi.
 
Di belakang rumah, Kasih menempati satu ranjang di ruang terbuka. Tempat itu hanya ditutup terpal dan tanpa penerangan. Suatu ketika, saat hujan deras, bagian belakang rumah itu basah. 
 
Karena tidak tega, Sri membawa adiknya masuk ke rumah. "Tak lama, dia balik lagi ke belakang," tuturnya.
 
Menurut Sri, adiknya itu seperti mengalami trauma dan memilih hidup sendiri. Padahal waktu muda Kasih suka bepergian dan sempat berumah tangga di Brebes, Jawa Tengah.
 
Dari penggalangan dana selama seminggu, FPB mengumpulkan uang sekitar Rp7 juta. Selain wartawan, sumbangan juga datang dari Bupati Bantul Suharsono, Wakil Bupati Abdul Halim Muslih, mantan bupati Sri Suryawidati, dan Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bantul.
 
"Saya menyampaikan rasa terimakasih kepada awak media di Kabupaten Bantul yang sudah peduli dan memberikan bantuan kepada warganya," kata Suharsono yang datang saat bedah rumah dan memberi bantuan tambahan berupa televisi.
 
Pada momen HPN ini, Suharsono berharap, wartawan memberitakan informasi yang valid sehingga bisa menjadi acuan Pemkab Bantul bertindak. 
 
Selama ini, menurut dia, media massa berperan penting melakukan kontrol sosial dan kontrol pemerintahan. Dia pun menyatakan siap dikritik demi Kabupaten Bantul yang lebih baik. 
 
"Berita itu enggak harus yang baik baik. Berita jelek juga enggak apa-apa. Saya siap menerimanya sebagai kritikan," kata dia. 
 
Ketua FPB Santoso Suparman mengatakan, saat bekerja, wartawan seringkali menemukan masyarakat tidak mampu, seperti yang dialami oleh Kasih. "Semoga bantuan ini bermanfaat," harap dia.
 
93