Mamuju, Gatra.com - Sejak isu virus Corona mencuat di publik, sejumlah pedagang di Mamuju juga merasakan dampaknya. Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat virus Corona berkurangnya stok Bawang putih di pasaran.
Bawang putih dari China menjadi penyangga kebutuhan di Sulawesi Barat kini stoknya berkurang. Harga yang relatif lebih murah, membuat pedagang lebih memilih bawang putih negara tirai bambu itu. Namun, dalam beberapa pekan terkahir pedagang di pasar regional Mamuju, khawatir stok Bawang putih semakin langka.
Salah seorang pedagang di pasar regional Mamuju, Edo Sutedjo mengaku harga eceran bawang putih saat ini cukup mahal yakni mencapai Rp. 45.000 perkilogram dari harga sebelumnya Rp. 28.000 perkilogram, dan diprediksi harga bawang putih akan kembali naik.
"Kami perkirakan harga bawang putih di Mamuju, Sulawesi barat akan kembali mengalami kenaikan, sebab kabarnya pemerintah menghentikan impor bawang putih dari negara china selama 6 bulan ke depan karena untuk mengantisipasi virus Corona masuk ke Indonesia," kata Edo Sutedjo, Sabtu (15/2).
Edo menambahkan, stok bawang putih yang tersimpan di gudang hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu bulan kedepan. Jika stok tidak ditambah, maka akan terjadi kelangkaan pasokan dan berdampak pada naiknya harga.
"Pemerintah diharapkan mencari alternatif lain agar kebutuhan bawang putih di Mamuju terus tersedia dengan memasok bawang putih dari negara lain, misalnya dari India atau Filipina," imbuhnya.