Cilacap, Gatra.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kesulitan memperoleh masker bantuan untuk dikirimkan ke Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cilacap yang sedang bekerja di Hongkong, untuk menjaga meraka tertular dari wabah virus Corona atau 2019-nCoV (Novel Coronavirus).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan pihaknya telah memesan masker kepada rekanan. Akan tetapi, belum ada satu pun rekanan yang menyanggupi pengadaan masker dalam jumlah besar.
Sebab itu, hingga saat ini Dinas Kesehatan Cilacap belum bisa memastikan berapa jumlah masker yang akan dikirimkan ke Hongkong. Sebab, belum ada satu pun rekanan yang mengirimkan masker.
“Rekanan juga kesulitan mengadakan masker. Belum jelas jumlahnya, karena belum ada,” ujarnya.
Dia mengemukakan, sebelumnya permintaan bantuan masker ini disampaikan Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong. Koordinator forum, Sri Martuti, menyampaikan para pekerja migran asal Cilacap yang saat ini berada di Hongkong, sangat kesulitan mencari masker sebagai pelindung dari tertularnya virus Corona.
Informasi yang diperolehnya, di Hongkong, masker dijual dengan harga 380 dollar HK atau Rp 665 ribu per boks dengaan isi 50 lembar. Bahkan ada yang pedagang yang menjual hingga 1.000 Dollar HK, atau sekitar Rp1.750.000 per boks. Harga masker ini diperkirakan masih akan terus naik karena langkanya masker di Hongkong.
Permintaan bantuan masker itu lantas ditanggapi dengan penggalangan pengadaan masker. Bahkan, sejumlah lembaga yang sudah siap membiayai pengadaan masker tersebut. Di antaranya, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah badan zakat. Selain itu, ada beberapa lembaga nirlaba yang siap membantu pengadaan masker.
“Sudah ada yang sanggup membantu, ada PMI ada Baznas dan lain sebagainya, begitu,” ujarnya.
Namun begitu, Pramesti memastikan masker akan dikirimkan ke Hongkong, meski waktunya belum bisa dipastikan. Pengiriman masker itu adalah dukungan Pemda dan masyarakat Cilacap terhadap wabah virus corona yang tengah mewabah, termasuk di Hongkong.