Solo, Gatra.com - Pemerintah pusat akan membangun bagian lantai 2 Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo. Rencananya, lantai dua tersebut akan diubah menjadi creative center dengan anggaran Rp50 Miliar.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan rencananya Kementerian Perhubungan akan memanfaatkan lahan yang ada di atas Terminal Tirtonadi. Lahan ini luasnya mencapai 3 hektare.
"Kami melihat adanya potensi yang besar dari Terminal Tirtonadi. Karena pihak pengelola mengusulkan agar dibuat kawasan yang menampung kreativitas, makanya kami buat area creative center," ucap Budi Karya usai meninjau Terminal Tirtonadi, Sabtu (15/2).
Meski total luas lahan yang ada di lantai dua terminal Tirtonadi mencapai 3 hektare, namun rencananya Kemenhub hanya akan memanfaatkan sebagian, yakni 2.000 meter persegi saja.
"Saya sudah kontak Wali Kota Solo, dia setuju dengan rencana ini," ucapnya.
Rencananya, bangunan lantai dua akan dibuat hall. Sehingga nantinya pada akhir pekan lokasi bisa dimanfaatkan untuk gedung pertemuan. Sedangkan di sayap selatan akan digunakan untuk lapangan futsal dan basket serta dilengkapi dengan sentra kuliner.
"Saya juga minta pengelola terminal agar dilengkapi dengan musik milenial. Nantinya untuk stand kuliner, akan disajikan 10 kuliner spesial yang menjadi ciri khas Solo. Ini yang akan jadi suguhan utama," ucapnya.
Nantinya ada sisi yang masih bisa dikembangkan untuk kawasan komersial. Kawasan komersial ini akan digunakan untuk pusat batik atau hotel.
"Tapi kalau hotel dan batik center ini setelah creative center selesai," ucapnya.
Pembangunan ini mengadopsi gaya dan budaya yang ada sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum, khususnya darat.
"Pembangunannya kira-kira 8 bulan. Jadi kira-kira November sudah bisa digunakan," ucapnya.
Sementara itu Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Joko Sutriyanto mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemkot Solo. Khususnya untuk penjaringan UMKM dan beberapa hal lainnya.
"Nantinya kami akan koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Solo untuk pengembangannya," ucapnya.
Untuk pembuatan detail engineering design (DED) akan menyesuaikan. Sebelumnya, pernah ada konsep dengan lima lantai dan akan menjadi pusat ekonomi. Namun untuk realisasinya akan ada penyesuaian.
"Wacana pembangunannya sudah sejak 2009. Dulu rencananya dibangun lima lantai, namun perlu ada penyesuaian karena dari perhitungan kekuatan tidak mampu. Jadi maksimal tiga lantai," ucapnya.