Home Hukum Perampokan di Surabaya, 200 Gram Emas Raib

Perampokan di Surabaya, 200 Gram Emas Raib

Surabaya, Gatra.com - Sebuah toko emas Subur Jaya di Jalan Raya Wonokromo nomer 26 Kota Surabaya baru saja dibobol perampok, Sabtu (15/2). Aksi kriminal itu diperkirakan bari terjadi tadi sore pukul 16.55 WIB.

Tak ada korban jiwa saat aksi kriminal itu terjadi. Hanya, seorang dari 3 karyawan yang sedang menjaga toko, mengalami luka bacok di kepala. Namun, tidak parah.

Mendapat laporan dari warga sekitar, sejumlah anggota Polsek Wonokromo langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka lalu menginterogasi para korban, memeriksa rekaman CCTV, dan olah TKP yang lain.

Kapolsek Wonokromo, Kompol Christoper Adhikara Lebang mengatakan pihaknya telah mengumpulkan keterangan para saksi, korban, dan rekaman pada CCTV. Hasilnya, pelaku perampokan toko emas itu sebanyak dua orang.

"Sementara ini, kami mengidentifikasi bahwa pelakunya dua orang. Selebihnya, masih kami lakukan pengembangan. Kami pelajari dari bukti-bukti yang ada dan kami bawa ke Mapolsek Wonokromo," kata Christopher di lokasi kejadian, Sabtu (15/2).

Ditanya soal ciri-ciri pelaku, Christopher masih enggan membeberkannya. Dia hanya mengatakan bahwa rekaman CCTV menunjukkan kedua pelaku berhasil menggondol perhiasan beurpa emas seberat 200 gram senilai Rp 100 juta.

Dia juga membenarkan jika kedua pelaku sempat melukai para korban. Katanya, salah seorang korban yang masih dirahasiakan namanya menderita luka akibat pukulan benda tumpul oleh pelaku.

"Korban semua selamat dan sudah ikut kita ke Mapolsek Wonokromo untuk kami mintai keterangan. Korban tidak mengalami luka yang menyebabkan harus menjalani perawatan di ICU rumah sakit," kata Christopher.

Sementara itu, salah seorang korban bernama Anton, 40, menuturkan sedikit kronologis kejadiannya. Baginya, perampokan toko milik ayahnya yang bernama Darmawan itu berlangsung cepat.

Anton mengatakan, saat itu tokonya masih buka. Dia melihat kedua pelaku yang sepertinya sedang berdiskusi di depan toko milik ayahnya.

Tak lama berdiskusi, kedua pelaku mendatangi dan melancarkan aksinya. Dia mengingat bahwa salah seorang pelaku sempat menodongkan pistol ke wajahnya.

"Lalu, dia melompati etalase. Sempat melukai pegawai saya juga. Pegawai saya itu namanya Pak Ong. Dia dilukai pakai pistol," tutur Anton.

Ditanya bagaimana ciri-ciri wajah pelaku, Anton tidak dapat menggambarkan secara pasti. Dia hanya mengingat jika kedua pelaku mengenakan penutup wajah, berbadan tinggi kurus, memakai jaket hitam, berusia sekitar 20 hingga 30 tahunan dan mengendarai Honda Beat warna oranye.

"Nah, begitu masuk (ke toko) langsung cepat keluarnya. Cuma satu menit saja kira-kira. (mungkin) ketakutan karena dengar ada alarm bunyi," tuturnya.

665