Semarang,Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang mencatat hingga akhir tahun 2019 jumlah warga miskin di kota lunpia ini mencapai 65 ribu. Jumlah ini diklaim mengalami penuruan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat mendampingi Menteri Sosial dalam acara penyaluran bantuan sosial program sembako tahun 2020, di Pusponjolo Selatan, Kota Semarang Jumat (14/2/).
"Saat ini masih ada 65 ribu warga miskin di Kota Semarang atau sekitar 3.98 persen. Tapi jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang akan kemiskinannya mencapai 4.2 persen," ujarnya.
Hendi menyebutkan penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari peran Kementerian Sosial (Kemesos) melalui berbagai program dan kebijakannya. "Kemensos sudah banyak membantu kita melalui program progrmanya seperti program Keluarga Harapan (PKH), program Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan program sembako, dan progam program lainnya," sebutnya.
Dengan adanya program program tersebut, katanya, Kemensos telah berperan meringkan beban hidup 42 ribu warga Kota Semarang yang tergolong tidak mampu. "Tapi bukan berarti kami ini diam saja, sebab melalui APBD Kota Semarang kami memiliki beberapa program yang menyasat berbagai kalangan mulai dari balita, anak sekolah, ibu hamil hingga lansia," paparnya.
Ia menyebutkan, beberapa program tersebut yakni Universal Health Coverage (UHC) atau akses kesehatan gratis bagi warga tidak mampu. Sekolah gratis bagi anak usia sekolah, hingga Kredit Wibawa dengan bunga yang sangat minim bagi para pelaku UMKM atau wirausahawan. "Semua itu bisa dinikmati masyarakat Kota Semarang. Ini adalah ikhtiar kami untuk membantu masyarakat Kota Semarang menjadi lebih baik lagi," tandasnya.