Jakarta, Gatra.com - Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan adanya pergeseran tenaga kerja ke sektor pertanian yang cukup masif, terutama oleh kaum muda. Pemanfaatan teknologi pertanian menjadi salah satu alasan banyaknya minat pemuda untuk fokus berbisnis di sektor tersebut.
Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kemnaker, Roostiawati menjelaskan pemanfaatan teknologi yang dilakukan anak muda di sektor pertanian khususnya adalah, dengan mendirikan perusahaan rintisan atau startup.
Menurutnya, startup pertanian ini membawa dampak pada cepatnya pemasaran. Sejumlah nama startup sebagai contoh, seperti brambang.com dan tomat.com.
"Sekarang yang kita lihat misalnya di Kota Bogor dulu pertaniannya tidak begitu kuat, tetapi sekarang ada pergeseran anak-anak muda yang menyentuh digitalisasi di sektor pertanian untuk pemasarannya," kata Roostiawati saat dihubungi Gatra.com, Jumat (14/2).
Roostiawati mengatakan tidak hanya menjadi pendorong minat anak muda untuk masuk ke sektor pertanian, pemanfaatan teknologi sekaligus menjadi promlematika tersendiri bagi para tenaga kerja di sektor itu. Tidak sedikit pula para petani yang masih enggan menggunakan teknologi dalam proses pertanian.
"Jadi ini mungkin yang harus kita garap bersama untuk SDM di sektor pertanian secara masif agar paham teknologi di sektor pertanian," jelasnya.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses pertanian, Roostiawati mengaku telah menyediakan balai pelatihan pertanian.
Di salah satu tempat pelatihan yang terletak di Lembang, Jawa Barat, tenaga kerja pertanian dilatih banyak hal antara lain cara pengairan dengan sistem digital, serta cara-cara pengolahan proses pertanian secara organik.
Dia menyebut Kemnaker melalui Direktorat Jenderal Pelatihan turut aktif melakukan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder yang berkaitan langsung dengan sektor ini, yaitu Kementerian Pertanian.
"Bagian ini rasanya yang banyak bekerjasama dengan Kementan," ujar Roostiawati.