Kudus, Gatra.com - Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) mempunyai cara apik untuk menggemakan penolakan terhadap di tingkat pelajar dengan mengadakan acara climbing bertajuk Wall Climbing Valentine yang jatuh pada momen kasih sayang.
Atika Amriyah, satu di antara peserta mengatakan, kegiatan yang digagas Mahasiswa Pecinta Alama (Mapala) Arga Dahana ini, ingin mengubah pola pikir pelaku kekerasan agar tidak menyia-nyiakan energinya untuk perilaku negatif. Energi tersebut seharusnya bisa disalurkan ke kegiatan yang positif, semisal olahraga panjat tebing.
"Pelajar yang melakukan bullying agar menghentikan perilaku tersebut karena tidak baik, bisa diarahkan dengan support dari orang terdekat dan kegiatan sport," ujarnya, Jumat (14/2).
Mahasiswa semester IV Fakultas FKIP itu menuturkan, menghentikan tindak penganiayaan bisa ditekan dengan meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama, termasuk terhadap lingkungan dan alam.
Kegiatan Wall Climbing Valentine ini digelar sebagai bentuk kampanye stop bullying. Ia mengibaratkan, kesulitan dalam memanjat dinding (wall climbing) secara tersirat sebagai upaya untuk merubah perilaku.
"Di puncaknya, kami taruh cokelat dan boneka yang identik di momen vanlentine. Ini memiliki arti kalau usaha yang keras untuk mengubah perilaku negatif ke positif akan berbuah manis dan lembut seperti cokelat dan boneka," bebernya.
Terlihat para mahasiswa UMK dari berbagai fakultas bergantian untuk memanjat dinding, peralatan keamanan olahraga ekstrem seperti harness, tali karmantel, carabiner, ascender, descender dan sebagainya melekat di badan sebelum memanjat dinding yang cukup tinggi di kompleks kampus.