Sydney, Gatra.com - Ada berita bagus dari Australia, khususnya New South Wales. Kebakaran berbulan-bulan di negara bagian paling padat penduduk mulai padam. Hujan deras membantu pasukan pemadam kebakaran menyelesaikan pekerjaannya.
Hampir enam bulan api membakar hutan belukar negara bagian yang terletak di tenggara Australia itu. Kebakaran luarbiasa ini dipicu musim kering selama tiga tahun belakangan.
Badai yang menghantam pantai timur Australia awal pekan ini berkontribusi menjinakkan api. Memang belum semua titik api padam. Sekitar 24 titik api belum padam. New South Wales Rural Fire Service (NSWRFS) mengklaim meski belum padam tapi sudah terkendali.
"Setelah kebakaran yang menghancurkan, bagi bagi penduduk maupun pemadam kebakaran, kini sudah bisa dikendalikan. Ini berita yang bagus," kata Wakil Komisaris NSWRFS Rob Rogers kepada Australian Broadcasting Corp., Jumat (14/2).
Kodisi saat ini sudah jauh lebih baik daripada awal Januari, saat puncak kebakaran terjadi. Sat itu, 150 titik api berkobar yang menimbulkan garis api sepanjang 6000 km. Sekitar 12 juta hektar lahan hancur, 33 orang tewas dan lebih dari 1 miliar hewan termasuk koala mati sejak September. Ribuan rumah juga terbakar dan memicu evakuasi besar-besaran.
Hujan deras juga mengisi cadangan air di bendungan-bendungan di negara bagian dengan 7 juta penduduk itu. Setelah kekeringan selama tiga tahun, beberapa wilayah hanya menyisakan cadangan air kurang dari satu tahun. Air segar terpaksa didatangkan dari negara bagian lain dengan biaya mahal.
Hanya dalam seminggu terakhir, Bendungan Warragamba yang memasok 80 persen kebutuhan air Sydney sudah penuh 76,5 persen, naik lebih dari sepertiga total volume. Dan menjadi level tertinggi sejak April 2018. Hujan badai menjadi berkah bagi benua Kangguru itu.