Lombok Barat, Gatra.com - Setelah sukses dengan sejumlah inovasi dalam meningkatkan pembayaran pajak khususnya Pejak Kendaraan Bermotor (PKB), Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali mencetuskan inovasi baru yakni Samsat Zero Waste dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) menuju NTB gemilang.
Kepala Bappenda NTB, Dr Ir H Iswandi, M.Si mengutarakan bahwa program Zero Waste, dimaknai bahwa masyarakat melaksanakan pengumpulan dan pemilahan sampah yang hasil dari proses tersebut bisa digunakan masyarakat untuk bisa membayar PKB.
“Pemilihan sampah organic dan an organik (sampah pelastik, red) , hasil pemilihan sampah berupa pelastik-pelastik itu dpt digunakan membayar PKB. Karena itu kita bekerjasama dengan Bank-Bank Sampah,” kata H Iswandi di Lombok Barat, Kamis (13/2).
Saat menggelar sosialisasi Samsat ZeroWaste, Samsat Delivery dan TMDU bagi seluruh Kepala Desa dan pemangku kebikajakan lainnya se Lombok Barat tersebut Iswandi mengemukakan, bahwa masyarakat cukup memilah sampah tersebut untuk selanjutnya bisa digunakan membayar PKB. Skim berikutnya yakni masyarakat masyarakat berkomitmen melakukan pemilihan sampah, dan pajaknya itu senilai tanggungjawabnya untuk selnjutnya ditangani Bank NTB. Bank NTB bekerjasama dengan Bank Sampah untuk memastikan mreka dalam menunaikan kewajibannya membyar pajak.
Dikatakan, dengan pola-pola seperti ini masyarakat tergerak untuk melaksanakan pemlhana sampah, karena sampah yang dikelola tersebut bisa digunakan untuk membayar PKB.
“Setelah para Kades mendapatkan sosialisasi, Kades bisa meneruskan ke masyarakat sendiri dengan melakukan pembinaan sekaligus memberikan pencerahan kepada masyarakat hingga ke komunitas masyarakat terkecil sekalipun untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tetap konsesn melaksanakan kewajibannya untuk sellau taat dan patuh membayar pajaknya,” tukasnya.
Pemilihan sampah yang mentautkannya dengan bank-Bank Sampah selama ini sudah berjalan dengan baik dan tengah digencarkan khususnya di Lombok Barat. Tercatat sudah gerbangun sebanyak17 Bank sampah di Kabupaten Lombok Barat. Peran Kades iharapkan dalam mensukseskan program Samsat Zero Waste selain bisa menjaga kebersihan, dampak kebermanfaatan lainnya , masyarakat bisa membayar PKB dengan sampah ini. Selanjutnya Kades menindaklanjutinya dengan pembinaan masyarakat sampai di RT kita bersama bank sampah. Dan ini sudah berjalan. Di Lombok Barat sudah ada 17 Bank Sampah. Kades berperan membina dan mendoorong masyarakat terlibat dalam program ini.
Pada kesempatan tersebut Iswandi juga diminta untuk membantu Pemprov NTB untuk bersama-sama menekan masih tingginya angka tunggakan pajak. “Kami akan mengajak semua Kades dengan bantuan segala pasilitas yang ada di kabupaten/kota dengan segala daya upaya untuk menekan sekecil-kecilnya angka tinggakan dan sekuat-kuatnya untuk mempertahankan Wajib Pajak yang sudah aktif dan meningkatkan semangatnya membayar pajak secara aktif.
Sekretaris Daerah Lombok Barat H Baehaqi mengungkapkan, dalam pelaksanaannya Bank Sampah untuk pembayaran PKB ini nantiny masyarakat yang ingin membayar PKB bisa membayar dengan sampah dengan cara mendatangi Bank Sampah Unit (BSU) terdekat dari tempatnya tinggal dengan tidak lupa membawa sampahnya yang telah dipilah, fotokopi STNK, KTP, serta menyerahkan nomor ponsel yang dapat dihubungi.
“BSU memberikan fasilitas tabungan penjualan sampah di rekening Bank NTB Syariah. Lalu jika jumlah tabungan sampah mencukupi untuk pembayaran pajak, BSU melakukan pembayaran pajak ke Samsat Zero Waste. Kemudian WP bisa mengambil STNK di BSU tempat WP menabung sampahnya,” ujar mantan Kepala Bappeda ini.